Pasca tambang batu kapur dipabrik Tuban, Jatim, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mulai menerapkan teknik reklamasi sistem baru yakni sistem alur.
Menurut General Manager of Mining & Raw Material SIG, Musiran, sistem alur ini lebih ramah lingkungan dan efisien dibandingkan reklamasi yang dilakukan pada umumnya. Teknik sistem alur dilakukan dengan membuat lubang berbentuk alur memanjang seperti parit dengan dimensi tertentu sebagai media tanam.
Lebih lanjut dia menjelaskan, metode reklamasi pasca tambang batu kapur di pabrik Tuban yang selama ini dilakukan adalah menutup seluruh permukaan dengan top soil, metode ini membutuhkan top soil yang banyak sehingga kurang efisien. Teknik sistem alur ini sangat cocok diterapkan, selain efisien juga karena keterbatasan cadangan top soil di area tambang batu kapur
Baca Juga: Anak Usaha Semen Indonesia Mau Kasih Bonus ke Pemegang Saham
"Jika menggunakan metode biasa, reklamasi dengan penanaman bibit pohon pada area 1 hektar membutuhkan top soil mencapai 3.000 m3, namun dengan teknik alur ini kebutuhan top soil hanya 800 m3
saja. Sistem ini dapat menghemat top soil sebesar 70% dibanding metode konvensional tanpa mengurangi tingkat keberhasilan reklamasi,” terang Musiran dalam keterangan resminya, Jumat (10/7/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: