Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngawur, Komandan Elite Hamas Berkhianat Jadi Mata-Mata Israel

Ngawur, Komandan Elite Hamas Berkhianat Jadi Mata-Mata Israel Kredit Foto: Reuters/Mohammed Salem
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Seorang perwira tinggi Tentara Gerakan Pertahanan Islam Palestina (Hamas), dikabarkan melakukan tindakan pengkhianatan. Perwira tinggi Hamas ini membelot dan diketahui bekerja sebagai mata-mata Zionis Israel.

Menurut laporan yang dikutip dari The Algemeiner, perwira pengkhianat itu diketahui bernama Mohammed Omar Abu Ajwa. Ternyata, Abu Ajwa adalah seorang komandan pasukan elite Angkatan Laut Hamas Palestina.

Baca Juga: 2 Pemimpin Hamas Ditangkap Tentara Israel, Terkuak Prosesnya

Abu Ajwa diketahui sebagai spionase Israel setelah melarikan diri Palestina ke Israel bersama saudaranya, Sabtu (11/7/2020). Abu Ajwa dikabarkan juga mencuri dokumen penting milik Hamas.

Kabar lain didapat dari media Palestina, Al-Arabiya, nama Abu Ajwa masuk dalam daftar pencarian orang militer Hamas. Selain itu, Abu Ajwa juga dipastikan sudah lebih dari 10 tahun bekerja sebagai mata-mata Israel.

Kemudian, Al-Arabiya juga menyebut bahwa sebagian besar pembelot Palestina yang melakukan tindakan spionase untuk Israel berasal dari Brigade Al-Qassam. Hingga saat ini, ada 16 tentara Hamas yang ditangkap akibat ketahuan berkhianat.

Sementara itu, harian Israel, Haaretz, justru memberikan informasi sebaliknya. Media itu menulis laporan bahwa juru bicara Hamas, Hazem Qassem, dengan tegas membantah laporan itu. Qassem malah menyerang Al-Arabiya dengan menyebut media ini juga melayani Israel.

"Saluran Al-Arabiya mempromosikan desas-desus yang melayani tujuan pendudukan (Israel), dalam menggoyahkan front rumah di Gaza," kata Qassem.

Salah satu kasus pengkhianatan yang terkenal terjadi pada 2007. Saat itu, putra pendiri Hamas (Sheikh Hassan Yousef), Mosab Hassan Yousef, melarikan diri ke Israel. Setelah fakta terungkap, Mosab adalah kaki tangan layanan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet.

Kemudian pada 2016, seorang pejabat senior Hamas lainnya, Bassam Mahmoud Baraka, juga membelot ke Israel. Baraka membuat geger setelah diduga membocorkan informasi soal jaringan terowongan kelompok militer Hamas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: