"Selain PT Maspion, yang juga dapat alokasi melalui Pusdiklat Industri adalah PT Eta Indonesia Sidoarjo sebanyak 180 TK dan dan PT Singko Prima Alloy Surabaya sebanyak 40 TK. Sehingga total ada sebanyak 500 TK. Kami juga mendapatkan alokasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP untuk meningkatkan kompetensi pada 800 TK melalui anggaran dari APBN," terang Prapto.
Disis lain Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan SDM Kadin Jatim, Nurul Indah Susanti bahwa Kadin Jatim akan terus menyupport peningkatan presentase tenaga kerja yang tersertifikasi di Jatim melalui peningkatan skill tenaga kerja, baik yang bersifat re-skilling atau up-skilling. Karena ini akan menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan terjadinya penurunan angka pengangguran di Jatim.
Terlebih jumlah kata dia, tenaga kerja yang tersertifikasi saat ini masih sangat kecil. Berdasarkan data BNSP, jumlah TK di seluruh Indonesia yang telah tersertifikasi sejak tahun 2015 hingga 2019 hanya mencapai 2,011 juta TK.
"Kadin berharap, jumlah TK yang tersertifikasi di seluruh sektor industri di Jatim akan terus naik dengan kian upaya maksimal yang telah dan akan kita lakukan, terlebih tenaga kerja di UMKM," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: