Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedih, Gadis Palestina Kenang Cerita di Penjara Buruk Israel

Pedih, Gadis Palestina Kenang Cerita di Penjara Buruk Israel Kerumunan besar demonstran warga New York, AS, berkumpul di Brooklyn untuk unjuk rasa 'Day of Rage' atau ‘Hari Kemarahan’ pada Rabu (1/7/2020). | Kredit Foto: Twitter/@protest_nyc

Sel bau di bawah tanah

Satu-satunya perabot di dalam sel adalah kasur cokelat gelap yang kotor tanpa alas atau bantal. 

“Toilet dan kamar mandi ada di dalam sel. Air yang terkontaminasi membanjiri seluruh sel, membuatnya berbau tidak sedap," kata Jaradat.

Waktunya selama 22 hari di pusat interogasi Moskobiyeh dihabiskan dengan bermalas-malasan di sel dan menghadapi sesi interogasi yang panjang. 

“Mereka mengancam bahwa saya akan tinggal di sel selamanya. Saya mendengarkan teriakan teman-teman saya yang menjadi sasaran penyiksaan fisik. Mereka ditampar, dipukuli, dan kepala mereka dibanting ke dinding oleh para interogator,” ungkap dia.

Jaradat mengatakan dia merasa seperti berada di kuburan. Sel-sel itu berada di bawah tanah, sepenuhnya terisolasi tanpa ada orang di sekitar.

“Para advokat dan organisasi kemanusiaan tidak diizinkan mengunjungi saya selama periode ini. Saya hadir di pengadilan beberapa kali tanpa kuasa hukum,” ujar dia. 

Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, 42 perempuan Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, tiga dari mereka berada di pusat interogasi Moskobiyeh dan menjalani interogasi yang kasar dan kurungan isolasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: