Data jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berbeda. Selesihnya pun cukup signifikan.
Berdasarkan laman pikojabar.jabarprov.go.id jumlah akumulasi kasus virus corona mencapai 697 sampai dengan 19 Juli lalu. Sebanyak 414 di antaranya berstatus kasus aktif. Sementara pasien yang sembuh sebanyak 252, sementara angka kematian sebanyak 32.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Pecahkan Rekor!
Sedangkan berdasarkan data di laman corona.bekasi.go.id, jumlah kasus sebanyak 491 orang. 12 diantaranya masih aktif. Jumlah pasien sembuh 443 dengan angka kematian 36 pasien.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menganggap, perbedaan data pasien virus corona miliknya dengan Pemprov Jawa Barat karena masalah pengimputan data.
"Kalau dia itu ngentri (input) data ya di sana. Renggang waktunya disana jadi antara Pemkot sama Pemprov berbeda (delay)," ungkap pria yang disapa Pepen itu kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).
Pepen pun lantas membalikan pertanyaan mengenai input data pasien corona yang terdapat perbedaan itu. "Kamu percaya sama siapa? Pemprov apa saya?," kata Pepen.
Pepen mengklaim, di wilayahnya selama ini tidak pernah ada peningkatan status pasien virus corona hingga 600 orang.
"Ada renggang waktu antara data Provinsi dan Kota. Kasus kita kan gak pernah sampai 600. Kenapa Jabar sampai 600? Gini aja you (ke wartawan) percaya sama saya apa Pemprov Jabar," ungkap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: