Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPPSDMP Kembangkan Teknologi Kualitas Karkas Sapi Belgian Blue

BPPSDMP Kembangkan Teknologi Kualitas Karkas Sapi Belgian Blue Sapi belgian blue | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa pengelolaan pertanian termasuk di dalamnya peternakan saat ini harus dilakukan dengan melibatkan inovasi teknologi. Seperti diketahui, penggunaan teknologi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas karena kapasitas dan kemampuan tenaga kerja makin meningkat.

Teknologi juga akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang bisa digunakan untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Kemajuan sektor pertanian di masa mendatang sangat ditentukan oleh kemampuan suatu negara menghasilkan produk-produk berkualitas yang memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan melalui inovasi teknologi.

Baca Juga: BPPSDMP dan Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu

Kepala Badan BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki Program Utama, yakni peningkatan produktivitas produk pertanian, komoditas tanaman pangan, tanaman hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Guna mewujudkan pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, inovasi teknologi diperlukan. Pelan tapi pasti, teknologi pertanian sederhana mulai ditinggalkan. Petani era sekarang mulai melek teknologi melalui penggunaan alat mesin pertanian dan berbagai benih dan bibit unggul.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyampaikan, Pusat Pendidikan Pertanian berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia pertanian yang andal, kreatif, dan professional; mencetak generasi milenial (pengusaha pertanian); serta berjuang mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern. Lembaga Pendidikan pertanian di bawah Kementan merupakan wadah untuk mewujudkan hal tersebut. Dosen pengajarnya pun ditingkatkan kualitasnya melalui penelitian strategis yang dilakukan dengan mencipatakan inovasi teknologi pertanian.

Salah satu inovasi teknologi yang saat ini sedang digarap adalah pemanfaatan teknologi teknik pencitraan ultrasonografi untuk melakukan penelitian pendugaan kualitas karkas sapi belgian blue. Penelitian ini dilakukan oleh Dosen Polbangtan Bogor dan diharapkan hasil dari penelitian ini akan diadopsi dan diterapkan oleh para petani milenial, khususnya wilayah Jawa Barat.

Salah satu peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemindaian USG yang merupakan teknik menangkap gambar dari dalam tubuh dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, tanpa melibatkan penggunaan rontgen. Gelombang suara yang dipancarkan dari perangkat genggam, disebut probe atau transduser, dan setelah memukul tubuh kita, suara yang dipantulkan dan ditangkap oleh penyelidikan yang sama, yang kemudian diproses oleh komputer menjadi gambar visual yang nyata.

Objek dalam penelitian ini adalah sapi belgian blue. Seperti namanya, sapi belgian blue berasal dari Belgia dan memiliki sifat pertumbuhan otot lebih cepat sehingga menghasilkan daging lebih banyak dengan sedikit lemak. Belgian blue mudah dikenali dari ukurannya yang bongsor dan otot-ototnya yang menyembul. Komposisi karkas pada sapi belgian blue tergolong tinggi. Komposisi kulit yang tipis dan organ dalam (jeroan) yang kecil membuat sapi ini dapat menghasilkan karkas hingga 80%. Dengan segala keunggulan tersebut, diharapkan sapi belgian blue dapat wujudkan swasembada daging.

Proses pengembangan sapi belgian blue ini merupakan satu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi daging sapi dengan cara meningkatkan produktivitas daging sapi per ekor. Pengembangan sapi ini dilakukan melalui mekanisme transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang.

Selanjutnya, hasil penelitian ini nantinya akan dikembangkan dan diterapkan oleh petani milenial yg berlokasi di 4 Provinsi PPIU, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Hal ini merupakan upaya Kementan melalui program YESS untuk menggerakkan diversifikasi pangan lokal, salah satunya peternakan.

Pada kesempatan terpisah, Bupati Bogor, Ade Yasin, menyambut baik pengembangan sapi belgian Blue. Apalagi ke depannya, akan diterapkan oleh petani milenial yang merupakan tongkat penerus pembangunan pertanian wilayah Jawa Barat. Ade Yasin terkesan dengan ide para inovator yang menurutnya akan makin bermanfaat apabila terus dikembangkan.

(VTR- Pusdiktan)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: