Bisnis properti diperkirakan bakal lesu hingga akhir tahun seiring dengan perlambatan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Konsultan properti Knight Frank Indonesia mengungkapkan, pandemi Covid-19 berdampak pada pasoran ruang ritel modern dan di sekitarnya. Dari 285.595 meter persegi (m2) ruang ritel yang akan masuk, sebanyak 40% di antaranya terpaksa menunda.
Baca Juga: Perusahaan Properti Keluarga Bakrie Ngaku Lakukan PHK Sebanyak...
"Diperkirakan dalam tahun ini akan ada 283.595 meter persegi dari pasokan ritel baru yang akan masuk dari 10 unit ritel di Jakarta. Namun, beberapa proyek tersebut menyatakan akan menunda penyelesaian proyeknya seperti Senayan Park, Sedayu City Mall, dan PIM III," ucap Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, dalam konferensi pers Jakarta Property Highlight di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Lebih lanjut dikatakan, secara umum tingkat okupansi dari sektor ritel masih berada pada kisaran 86%. "Meskipun ada koreksi sekitar -0,1%, kami rasa penurunannya tidak terlalu terlihat. Kami masih berkesimpulan masih pada kondisi yang stagnan," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk tingkat okupansi mall grade A saat ini berada pada kondisi yang stabil. Di sisi lain, harga sewa premium A dan kelas A juga masih berada pada kondisi stabil dengan kecenderungan naik pada kisaran 0,5%.
Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip, menambahkan, di tengah kondisi perlambatan dengan daya beli masyarakat yang menurun, pengelola ritel perlu melakukan inovasi untuk menggenjot penjualan di sektor-sektor yang menjadi potential winner di tengah pandemi.
"Digitalisasi pemasaran di antaranya menjadi jawaban atas tantangan di masa ini," pungkas Wilson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum