Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guam Sasaran Empuk China, Solusi Jenderal AS Ini Bikin...

Guam Sasaran Empuk China, Solusi Jenderal AS Ini Bikin... Kredit Foto: US Air Force

Saat ini, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memiliki rudal balistik DF-26 dengan jangkauan 2.500 mil yang dapat menghantam Guam. Pesawat pembom H-6 Angkatan Udara PLA juga dapat menyerang pulau itu dengan rudal jelajah CJ-10 dengan jangkauan 900 mil.

Kapal perang Angkatan Laut PLA dapat menembakkan rudal jelajah YJ-18 ke pangkalan Andersen dari jarak sekitar 300 mil.

Baca Juga: Tensi Meninggi, Diplomat-diplomat AS Terbang ke China

Tak satu pun dari senjata-senjata itu akan bekerja dengan sempurna dalam kondisi pertempuran. Peluncur-peluncur mereka semua rentan terhadap serangan. Tidak jelas berapa banyak dari setiap amunisi yang dimiliki Beijing.

Tetapi para pemimpin militer AS berasumsi bahwa, dalam perang besar, setidaknya beberapa rudal akan menuju ke arah Guam. Ribuan nyawa orang Amerika, pesawat tempur bernilai miliaran dolar, dan keunggulan militer utama AS lainnya bisa terancam.

Itulah sebabnya Angkatan Darat AS menempatkan baterai peluncur rudal Terminal High-Altitude Air-Defense (THAAD) di Guam. Selain itu, Angkatan Darat Amerika, dalam masa krisis, juga dapat mempercepat pengerahan rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) ke kepulauan tersebut.

Baik THAAD dan Patriot adalah pertahanan terminal. Mereka membidik rudal-rudal musuh di saat-saat terakhir penerbangan mereka. Ada juga Standard Missile 3 (SM-3), yang merupakan pertahanan kelas menengah. Itu menyerang rudal-rudal balistik musuh lebih jauh di tengah penerbangan mereka, ketika mereka berada di tepi atmosfer.

Ada dua cara untuk meluncurkan SM-3. Masukkan ke dalam sel peluncuran vertikal di salah satu skor kapal perusak yang dilengkapi sistem pertahanan rudal Aegis ataua kepal penjelajah yang menembakkannya dari instalasi di darat.

Badan Pertahanan Rudal Balistik AS sedang memasang fasilitas sistem pertahanan rudal Aegis Ashore yang masing-masing bernilai USD2 miliar di Rumania dan Polandia. Jepang seharusnya menjadi tuan rumah pangkalan sistem rudal Aegis Ashore tetapi membatalkannya tahun ini di tengah penentangan yang kuat di dalam negeri. Dengan tambahan USD2 miliar, MDA dapat menambahkan situs Aegis Ashore di Guam.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: