Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Ajak Satu Rasa, Khofifah Ajak Satu Frekuensi

Jokowi Ajak Satu Rasa, Khofifah Ajak Satu Frekuensi Kredit Foto: Antara/Moch Asim

Sebab itu, untuk menyamakan frekuensi, Khofifah akan mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun lembaga yang setara, seperti Kepolisian Daerah Jatim, Komando Daerah Militer V/Brawijaya atau biasa disingkat Kodam V/Brawijaya, dan lainnya, Senin (27/7/2020).

Begitu juga dengan para bupati dan wali kota se Jatim. Bahasannya pemulihan ekonomi dengan tidak mengendurkan protokol kesehatan.

"Bahasanya Pak Presiden itu, gas dan rem harus sama-sama dikendalikan," katanya.

Khofifah juga menyinggung soal ekonomi di Jatim. Jika Presiden membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jatim punya 4 Rumpun Gugus Tugas yakni rumpun promotif dan preventif, rumpun tracing, dan rumpun kuratif. Tak lupa, ada rumpun ekonomi sosial yang dibentuk untuk mengatasi dampak ekonomi saat pandemi. Hasilnya, rumpun ini sudah membuat detail rekomendasi per kegiatan usaha yang bisa dijalankan.

Apalagi, belum lama ini Jokowi bersama Menkop UKM Teten Masduki menyiapkan Rp1 triliun melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB UMKM). Juga Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk pinjaman ke daerah.

"Saya ingin memastikan, harus produktif dan bisa dihitung break-even point (BEP)," tegasnya.

Khofifah mengakui, program itu pasti tidak mudah. Pertama, wisata desa dulu. Hotel boleh buka, okupansinya 50 persen untuk 5 hari.

"Restoran juga enam hari buka, satu hari bersih-bersih. SOP-nya ketat. Kalau untuk mall, hotel, restoran kebanyakan lulusan SMK. Kalau tidak segera dijalankan, banyak yang pengangguran," tuturnya.

Khofifah pede alias percaya diri perekonomian di daerahnya tidak akan minus. Paling parah hanya melambat di kuartal II-2020 sehingga dengan dibukanya kegiatan ekonomi, harapannya konsumsi bisa terdongkrak di kuartal III-2020.

Salah satu kegiatan ekonomi yang terbilang vital di Jatim adalah sentra produksi tebu. Satu perusahaan di sektor ini bisa menyerap 69 ribu pekerja. Tentu kondisi ini menjadi dilematis bagi dirinya. Di satu sisi menggerakkan ekonomi, di sisi lain menjaga kesehatan warganya.

Namun bukan Khofifah namanya jika tak langsung turun ke lapangan. "Alhamdulillah masa giling akhir Mei hingga awal Juni. Saya menyampaikan ke mereka, ini kemarau masa tanam harus cepat. Selain menyampaikan secara virtual, saya juga ikut nandur. Karena Jatim ini sebagai lumbung pangan nasional. Jangan sampai produksinya turun," imbuhnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: