"Bila mereka (pabrik) beroperasi dari pukul 00.00-07.00 pagi mereka mendapatkan potongan hingga 30% dan ini sangat membantu karena mereka akan mengalokasikan produksi hingga jam tersebut dan ini akan memberikan dampak baik," ungkapnya.
Selain itu, Aprindo juga berharap pemerintah menurunkan kredit korporasi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini merupakan permintaan lain Aprindo selain meminta insentif listrik untuk menolong beban ritel.
Roy mengatakan, kredit korporasi cukup mempengaruhi biaya beban operasional, di mana kredit korporasi saat ini masih dengan bunga normal sekitar 12%-13%. Ia pun berharap adanya kredit korporasi dengan bunga di bawah 1,5-2%.
Pihaknya juga akan melakukan apapun untuk menjaga pengusaha ritel tetap menjalankan bisnisnya. Dia menyebut, ritel harus tetap beroperasi karena telah memberikan kontribusi besar dalam perekonomian konsumsi rumah tangga. Disebutkan pada PDB semester I tahun lalu mencapai 58,6%.
"Ini satu satunya yang harus kita jaga saat ini karena kita tau banyak ekonom termasuk world bank mengatakan kita 0% pertumbuhan, tetapi jangan sampai di bawah itu berarti tidak ada jalan lain harus dijaga konsumsi," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: