Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kian Agresif, AHY Lanjutkan Safari Politik

Kian Agresif, AHY Lanjutkan Safari Politik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kian agresif membawa partainya bersafari ke sejumlah pihak. Setelah terpilih sebagai ketua umum pada Maret lalu, AHY langsung bergerak cepat memulai safari politiknya.

Tak hanya bertemu sejumlah ketua partai, AHY juga menemui tokoh dan ormas keagamaan. Pada Rabu (29/7), AHY dan Demokrat melanjutkan safari politik mereka dengan bertemu Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca Juga: AHY-Zulhas Bertemu, Demokrat-PAN Setuju...

Pertemuan digelar di kantor DPP PAN di Jakarta. AHY sendiri tiba di kantor DPP PAN sekira pukul 14.10 WIB. Ia didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio.

Di lain pihak, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan hadir lebih dahulu sekira pukul 13.45 WIB. Ia didampingi Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN Asman Abnur, dan Viva Yoga Mauladi. Seusai pertemuan yang digelar tertutup, keduanya mengaku membahas tiga hal. Pertama, PAN dan Demokrat mengajak semua pihak untuk bersama-sama dalam menangani pandemi Covid-19.

Kedua, PAN dan Demokrat juga sepakat berkoalisi di sejumlah wilayah pada Pilkada 2020. Keduanya bertekad untuk memunculkan pemimpin yang memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Tujuannya agar muncul pemimpinan daerah yang memiliki integritas, amanah, jujur, dan berjuang untuk kepentingan rakyat," tutur Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Rabu (29/7).

Terakhir, PAN dan Demokrat bersepakat untuk menjadi kekuatan penting dalam membangun demokrasi di Indonesia, khususnya menjelang pilkada 9 Desember mendatang. Sementara, AHY mengaku hubungan PAN dan Demokrat berjalan baik. Termasuk dalam pilkada, di mana PAN dan Demokrat sudah menjalin koalisi di sejumlah daerah.

"Ada yang kami lihat sebagai daerah yang memiliki signifikansi yang tinggi, yang potensial, dan memiliki chance menang yang juga baik," ujar AHY.

Baca Juga: Demokrat: Masyarakat Suka AHY. Bosan yang Marah, Nangis-Nangis

Ia berharap kebersamaan PAN dan Demokrat terus terjalin di kemudian hari. Tidak hanya saat kontestasi, tetapi juga ketika memberikan perannya untuk masyarakat.

"PAN dan Demokrat bisa terus bersama-sama karena beliau-beliau ini saat saya masuk ke ranah politik juga yang memberikan dukungan penuh," kata AHY.

Himpun kekuatan

Melihat agresifnya AHY menemui sejumlah tokoh dan ketua parpol ini, peneliti Pusat Studi? Politik dan Keamanan Unpad, Idil Akbar, menilai apa yang dilakukan AHY sebagai upaya menghimpun kembali kekuatan partainya.

"Itu (safari politik) memang dalam rangka memperkuat eksistensi partai. Ini langkah untuk membangun jaringan antarpartai dan kelompok," kata Idil saat dihubungi, Rabu.

Langkah tersebut dinilainya dapat memperkuat eksistensi partai berlambang bintang mercy itu. Sementara, pertemuan dengan partai politik dinilainya untuk memperkenalkan AHY sebagai pemimpin Partai Demokrat sekaligus menjalin komunikasi untuk Pilkada 2020.

"AHY sedang melakukan kerja politiknya sekaligus mencoba untuk memperbarui Demokrat untuk menghadapi pilkada," ujar Idil.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai safari politik AHY juga untuk menyampaikan pesan bahwa Demokrat tengah berubah di tangan kepemimpinan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

"Demokrat di tangan AHY harus dapat menghilangkan batas-batas politik yang selama ini menjadi hambatan dan penghalang," kata Adi.

Selain itu, Demokrat diyakininya tengah mempersiapkan partai dan AHY untuk 2024. Pasalnya, ia melihat mantan calon gubernur DKI Jakarta itu sudah mempunyai bekal yang cukup baik untuk menghadapi kontestasi.

"AHY punya bekal elektoral, ia ketua umum partai dan selalu muncul dalam survei-survei Pilpres 2024. Ini tinggal didongkrak saja," ujar Adi.

Safari Politik AHY:

Kamis (25/6) ke Golkar

Jumat (26/6) ke PBNU

Rabu (8/7) ke PKB

Selasa (14/7) ke MUI

Jumat (24/7) ke PKS

Rabu (29/7) ke PAN

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: