Menurut dia, bahwa pisau tak bisa diukur dari kemampuannya mengiris karena zaman sudah berkembang, sama dengan mengatakan bahwa orang Jawa tak bisa diukur dari kemampuannya berbahasa Jawa dan membaca Hanacaraka karena zaman sudah berkembang.
“Jepang, Korea dll sampai China dan India kurang berkembang gmn, teknologi luar angkasanya berkembang pesat, tapi bahasa dan hurufnya masih bertahan. Knp? Krn mereka tetap ingin eksis sbg bangsa. Jika ingin suku/bangsa lenyap, lenyapkan huruf dan bahasanya. Jawa masih eksis?,” katanya.
Sambung dia, “Bila suku/bangsa adalah rumah, maka bahasa dan hurufnya adalah pondasi. Pada bahasa dan huruf itulah terkandung akar falsafah seluruh sendi kehidupan suatu suku/bangsa,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil