Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! Perilaku Fetish Bisa Terjadi pada Anak yang Dulunya Begini

Catat! Perilaku Fetish Bisa Terjadi pada Anak yang Dulunya Begini Ilustrasi anak-anak | Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus fetish kain jarik dan bungkus membungkus yang merundung seorang pria bernama Gilang, berhasil menarik perhatian sejumlah kalangan. Termasuk para ahli kejiwaan. Menurut dr. Alvina, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Fetishism bisa saja terjadi saat anak menjadi korban atau anak melihat perilaku seksual yang menyimpang.

Ada teori lain yang mengatakan bahwa seseorang mungkin mengalami kurangnya kontak seksual sehingga mencari pemuasan dengan cara yang lain.

Terdapat pula teori lainnya yang mengatakan bahwa terjadi keraguan tentang maskulinitas pada laki-laki yang mengalami Fetishism atau ada rasa takut adanya penolakan. Sehingga dia menggunakan objek yang tidak hidup untuk memberinya kepuasan seksual.

Baca Juga: Ini Penyebab Korban Fetish Tak Bisa Tolak Permintaan Gilang

“Secara umum, penyimpangan seksual lebih banyak dialami laki-laki daripada perempuan dan terdapat teori yang mengatakan bahwa Fetishism berkembang sejak masa kanak-kanan namun ada pula yang mengatakan onset-nya adalah saat masa pubertas,” ujar dr. Alvina, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (31/7/2020).

Untuk melakukan penyembuhan, gangguan Fetihistik bisa diterapi dengan berbagai modalitas psikoterapi baik individual maupun kelompok serta dapat dilakukan pemberian terapi obat-obatan dan hormon.

"Untuk menghindari gangguan Fetihistik, hendaknya masyarakat menciptakan lingkungan yang ramah anak, peduli pada kesehatan anak baik secara fisik maupun mental, dan bersikap melindungi anak dari paparan kekerasan baik kekerasan fisik, mental, maupun seksual,” ujar dr. Alvina, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di Primaya Hospital Bekasi Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: