Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Bakal Segera Tindak TikTok dkk, Bakal Kena Boikot

Trump Bakal Segera Tindak TikTok dkk, Bakal Kena Boikot Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengerutkan mulutnya saat mendengar sebuah pertanyaan dalam arahan singkat harian satuan tugas virus korona (COVID-19) di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (4/4/2020). | Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal menindak perusahaan perangkat lunak berbasis di China seperti TikTok dalam waktu dekat. Apa alasannya?

Menurut Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, perusahaan tersebut mengirim data pengguna ke pemerintah Beijing sehingga melahirkan risiko terhadap keamanan nasional AS.

"Presiden Trump mengatakan, 'sudah cukup' dan kami akan mengambil tindakan dalam beberapa hari mendatang sehubungan dengan beragam risiko keamanan nasional dari perangkat lunak yang terhubung dengan Partai Komunis China," jelas Pompeo, dikutip dari Reuters, Senin (3/8/2020).

Baca Juga: Boikot TikTok, Donald Trump: Saya Punya Otoritas 'Tuk Lakukan Itu

Baca Juga: China Tuding Amerika Serikat Sengaja Ajak Ribut

Kabar itu muncul setelah Trump menyebut akan merilis perintah pemboikotan terhadap TikTok di AS, Sabtu (1/8/2020). Asal tahu saja, para pejabat AS telah berulang kali menuduh TikTok berbahaya terhadap keamanan nasional karena maslaah penanganan data pribadi pengguna.

Pompeo berujar, "mereka (TikTok) benar-benar masalah privasi bagi masyarakat AS dalam waktu yang lama."

Menanggapi itu, ByteDance mengaku bersedia 'menyerahkan' operasional TikTok AS ke Microsoft demi membuat kesepakatan dengan Gedung Putih, menurut dua narasumber, begitu menurut informasi yang Warta Ekonomi kutip dari Reuters.

Tawaran tersebut telah mendapat dukungan dari sekutu presiden, termasuk Senator Republik, Lindsey Graham. Sementara dalam kesempatan terpisah, Minggu (2/8/2020), Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin berujar, "Komisi Investasi Asing di AS sedang membahas masalah tersebut."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: