Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk gencar mengkampanyekan penggunaan masker dalam waktu dua pekan ke depan, guna menekan angka penularan Covid-19.
Terkait itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Irwan, menilai kampanye masker adalah hal yang tidak konkret untuk mengatasi pandemi.
Baca Juga: Ormas Sayap PDIP Curhat ke Rizal Ramli: Jokowi Sibuk Berdinasti
Baca Juga: Menteri Terjebak Rutinitas, Gak Tahu Prioritas, Jokowi Murka Lagi
Ia mengatakan kampanye penggunaan masker harusnya dilakukan di awal pandemi bukan saat wabah tengah melonjak tajam.
Karena itu, ia menilai kampanye masker yang diminta Jokowi hanya sebagai pengalihan isu lantaran pemerintah gagal menangani dampak corona terutama di bidang ekonomi dan kesehatan.
"Sudah ekonomi mau resesi begini, penambahan kasus Covid-19 setiap hari berlipat, kemudian yang meninggal juga melebihi angka kematian global, lalu mengkampanyekan seperti ini, ini bentuk pengalihan isu karena seharusnya itu dilakukan di awal pandemi Covid-19. Ini bukan langkah konkrit," katanya kepada wartawan, Senin (3/8/2020).
Menurut dia, pandemi corona di Indonesia sudah semakin rumit. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang dinilai tidak tepat.
Seperti, terburu-buru dalam pengenalan istilah new normal, pembubaran Gugus Tugas, dan kebijakan pelonggaran sarana tranportasi umum.
"Seharusnya kita bisa mitigasi lebih awal, tapi kemudian tiba-tiba pemerintah buru-buru new normal, kemudian berada pada situasi sekarang ini tentu menjadi hal yang sangat rumit. Jadinya pandemi yang berkepanjangan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: