Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS ke Jokowi: Sekali Wajar, Berkali-kali Cenderung Sakit!

PKS ke Jokowi: Sekali Wajar, Berkali-kali Cenderung Sakit! Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara tiba dalam Peringatan Ke-74 Hari Bhayangkara Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7/2020). | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyayangkan bahwa Presiden Jokowi terus menerus marah kepada menterinya, tapi kinerja para menterinya masih sama. Semestinya, presiden mulai menelusuri alasan menterinya tidak kunjung memperbaiki kinerjanya dalam penanganan pandemi ini.

"Pak Jokowi mestinya berpikir apa penyebab para menteri sudah berkali-kali dimarahi, tapi belum juga berubah," kata Mardani, Rabu (5/8/2020).

Anggota Komisi II DPR ini menyarankan beberapa hal. Pertama, Jokowi harus mulai melihat akar masalahnya, ibarat disuruh berlari tapi kakinya diikat tentu tidak akan bisa lari. Sama halnya dengan para menteri itu, mau dimarahi seratus kali pun karena ada batasan-batasan tentu mereka tidak akan bisa bergerak.

Baca Juga: Perpres Ini Terbit Marwah Jokowi Disebut Makin Kuat di Mata Hukum

"Potong atau selesaikan akar masalahnya. Bisa regulasi bisa juga kapasitas menterinya," katanya.

Kedua, Mardani mengusulkan agar presiden membuat key performance indicators (KPI) atau indikator kinerja dari menteri-menterinya. Para menteri itu diminta berlari dan membuat gebrakan, tapi tidak tahu indikatornya apa saja. Dan tanpa KPI, tentu penilaian tidak bisa dilakukan dengan adil.

"Tetapkan KPI, walau mestinya semua sudah tahu karena ini dah masuk bulan ke-10. Marah sekali wajar, marah berkali-kali tidak wajar, bahkan cenderung sakit," ujar Mardani.

Legislator Dapil DKI Jakarta ini menegaskan, Presiden Jokowi punya otoritas penuh atas kabinetnya, sangat disayangkan jika emosinnya terus diumbar ke publik.

"Pak Presiden punya otoriras penuh. Sayang kalau diumbar emosinya. Mesti dieman-eman karena banyak pekerjaan besar menanti Pak Presiden," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: