Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebutuhan Vaksin Corona dan Urgensi Kemandirian Indonesia

Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI/Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI

Kebutuhan Vaksin Corona dan Urgensi Kemandirian Indonesia Kredit Foto: IStock

Kecenderungan terkini juga patut diwaspadai orang muda Indonesia. Sudah terbukti bahwa Covid-19 bisa menginfeksi orang muda. Beberapa pekan setelah sejumlah negara mengakhiri penguncian (lockdown), muncul kecenderungan baru. Komunitas orang muda yang dinamis justru menjadi klaster baru.

Di beberapa negara, kasus-kasus baru justru lebih banyak muncul dari orang muda. Walaupun tidak mudah, WHO pun terus berusaha mengingatkan orang di seluruh dunia bahwa virus ini bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan orang muda.

Kedua, keterbatasan volume produksi global pada tahap awal di 2021 akan menyebabkan vaksin Corona menjadi produk yang diperebutkan semua negara. Volume produksi awal diperkirakan tiga miliar dosis. Sementara kebutuhan dunia pada saat yang sama diperkirakan tiga sampai empat kali lipat.

Jika negara kaya sudah memborong hampir 50 persen dari volume produksi awal itu, penanganan pandemi Covid-19 di banyak negara akan sulit mencatat kemajuan. Apalagi di negara-negara dengan tambahan jumlah kasus baru yang selalu tinggi, terutama di kawasan AS yang kini telah menjadi episentrum virus Corona. Belum lagi kawasan Afrika yang mulai menunjukan percepatan tambahan kasus baru.

Maka, Indonesia harus all out berusaha mandiri memenuhi kebutuhan vaksin Corona. Apalagi, WHO dan sejumlah ahli sudah memperingatkan bahwa pandemi virus Corona kemungkinan bertahan lebih lama, dan risiko Covid-19 di tingkat global sudah sangat tinggi.

Anthony Fauci, penasihat pemerintah AS untuk pandemi ini, bahkan mengemukakan bahwa virus Corona kemungkinan besar tidak akan pernah bisa hilang. Artinya, akan sangat tidak ideal jika Indonesia memiliki ketergantungan vaksin Corona dari negara lain.

Karena situasinya cukup mendesak, pemerintah diharapkan semakin fokus dalam upaya mempercepat realisasi vaksin Corona produk lokal. Untuk keperluan itu, pemerintah sebaiknya segera mengambil prakarsa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para akademisi dan peneliti untuk mendeteksi dan mengurai sejumlah permasalahan atau tantangan.

Demi kepentingan 270 juta penduduk Indonesia, kehadiran dan keterlibatan pemerintah dalam upaya yang sarat tantangan itu sangat relevan dan urgen. Dari komunikasi dan koordinasi dengan para akademisi serta peneliti, minimal akan ditemukan jalan keluar mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Patut disyukuri bahwa pemerintah telah mengumumkan progres tentang produksi vaksin Corona di dalam negeri. Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan bahwa PT Bio Farma siap dan akan memproduksi vaksin Corona. Saat ini, Bio Farma sudah memasuki tahap uji klinis fase 3. Bila uji klinis fase 3 berjalan lancar, Bio Farma akan memproduksi vaksin Corona pada kuartal I-2021. Fasilitas produksi sudah disiapkan dengan kapasitas sampai 250 juta dosis.

Tentu saja seluruh elemen masyarakat berharap upaya Bio Farma berjalan mulus. Sangat penting bagi Indonesia mewujudkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan vaksin Corona. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan program vaksinasi untuk mewujudkan herd immunity.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: