Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buka-bukaan Erick Thohir Ngaku Stres Berat

Buka-bukaan Erick Thohir Ngaku Stres Berat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tiba diruang komisi untuk mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/7/2020). | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku dirinya 'stres' akibat tanggung jawab yang dia jalani saat ini. Satu sisi Erick harus menjalankan sejumlah program di kementeriannya, di sisi lain dia juga mengurusi sejumlah agenda terkait pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19.

Erick memang diketahui saat ini dipercaya menjalankan amanah sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Karena amanah itu, Erick harus mengoordinasikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

Di samping itu, Erick juga bertugas di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang dibantu oleh enam Wakil Ketua.

Baca Juga: Erick Kasih Berita Baik: BLT Pekerja Rp600 Ribu Cair Bulan Depan

Baca Juga: Kabar Baik dari Erick: Bio Farma Siapkan 250 Juta Vaksin Covid-19

"Memang sejak awal kan kerja yang ada di BUMN, ditambah dengan tambahan tugas (Ketua Pelaksana), ini sesuatu yang berat. Saya jawab secara jujur ya, stres," ujar Erick dalam program Mata Najwa, Rabu malam dikutip, Kamis (6/8/2020).

Erick menyebut, tanggung jawab dia semakin banyak karena itu dia harus membagi dan memanfaatkan waktu kerja lebih maksimal lagi. Kata dia, ada 267 juta rakyat Indonesia yang bergantung terhadap pemerintah. Sebab itu, dia harus menjalankan tugas yang diembani untuk kepentingan kolektif.

Bahkan dirinya menegaskan bahwa apa yang dia lakukan saat ini bukan pekerjaan individu, namun sebuah kerja sama antara seluruh kementerian dan pemerintah daerah (pemda) untuk menangani dampak pandemi Covid-19, khususnya di sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial.

"Tentu dengan dukungan para menteri senior juga dan para kepala daerah karena tugas yang kita lakukan bukan sebagai tugas pribadi, tetapi tugas kita bersama-sama," ungkap Erick.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga buka-bukaan soal alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dia menyebut, Presiden merasa pemerintah harus mampu menyelaraskan antara pencegahan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi secara nasional secara cepat dan tepat.

Jokowi, lanjut Erick, menilai selama ini penanganan dampak pandemi cukup terpisah. Karena itu, saat Presiden mengumpulkan sejumlah Menteri "Indonesia Maju", maka dibentuklah komite tersebut.

"Beliau bilang kepada saya ya, ayo coba koordinasikan apalagi nanti tetap dibantu senior di atas, kepala daerah tetap juga membantu. Tapi bagaimana kita coba menyelaraskan antara penyakit atau Covid-19 dan ekonominya," kata dia.

Dia juga menuturkan bahwa sempat terkejut saat Presiden memilih dia sebagai Ketua Pelaksana dalam komite itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: