Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bengkulu: Sawit, Andalan Pajak Tertinggi

Bengkulu: Sawit, Andalan Pajak Tertinggi Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai tanaman tropis, tak ayal jika kelapa sawit dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Mengacu pada data Kementerian Pertanian, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, 26 provinsi di antaranya menjadikan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas potensial daerah dan sumber penghasilan masyarakat di daerah tersebut.

Provinsi Bengkulu, salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, tercatat memiliki penguasaan lahan kelapa sawit pada 2019 mencapai 426.508 hektare atau sekitar 2,6 persen dari total luas tutupan kelapa sawit Indonesia. Tidak hanya itu, pada periode yang sama, Bengkulu tercatat mampu memproduksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sekitar 1.073.531 ton.

Baca Juga: Kemendag Bentuk Tim Kampanye Positif Sawit Indonesia

Sangat jelas terlihat bahwa kelapa sawit dan pajaknya masih menjadi andalan Bengkulu untuk menambah pemasukan daerah. Pada Semester I-2020, kelapa sawit menyumbangkan penerimaan pajak untuk Bengkulu hingga mencapai Rp187,6 miliar. Nilai ini tercatat paling tinggi dibandingkan komoditas lain seperti karet, kopi, maupun batu bara yang masing-masing menyumbang pajak sebesar Rp7 miliar, Rp18,3 miliar, dan Rp10 miliar.

Perlu diketahui, harga rata-rata TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di Bengkulu masih berkisar Rp1.200–Rp1.400/kg. Harga tersebut tercatat masih relatif tinggi meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah.

Kendati demikian, pelaku usaha kelapa sawit tidak boleh lengah dan terlena dengan kondisi tersebut. Petani selaku aktor utama dalam operasionalisasi kelapa sawit di perkebunan tetap perlu memanfaatkan secara maksimal pendapatan yang diperoleh dengan tidak mengabaikan kegiatan pemeliharaan tanaman seperti pemupukan. Pasalnya, kegiatan tersebut berpengaruh sangat besar terhadap tingkat produksi dan produktivitas kebun sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: