Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin kembali memperingatkan adanya potensi peningkatan kasus COVID-19 gelombang kedua di Sulsel. Ledakan kasus yang dimaksud, perlu diantisipasi.
Ridwan mengaku, potensi ledakan kasus COVID-19 gelombang kedua ini dipicu beberapa faktor. Salah satunya efek dari aktivitas warga secara masif yang bisa mengundang kerumunan saat Idul Adha beberapa waktu lalu. Termasuk efek pasca bencana banjir di Luwu Utara.
Baca Juga: Erick Thohir: 40 Juta Vaksin Covid-19 Siap Disuntikan Tahun Depan
"Ada beberapa pemicu untuk masuk ke gelombang kedua kita. Jadi, efek Idul Adha sudah mulai nampak. Begitu juga dengan munculnya kluster pengungsi Masamba. Ini perlu mendapat warning," tegas Ridwan kepada SINDOnews.
Dia tak menampik, ledakan kasus ini harus mendapat perhatian. Pasalnya kejadian serupa pernah terjadi.
Dimana gelombang pertama lonjakan kasus sempat timbul sebagai akibat efek dari pelonggaran pasca PSBB berakhir, baik di Kota Makassar dan Gowa. Disusul dengan efek pelaksanaan salat Idul Fitri pada Juni 2020 lalu. Momen ini memberi ruang gerak warga secara masif, yang membuka potensi penularan terjadi.
Sementara khusus efek pasca bencana banjir bandang di Luwu Utata yang juga disebut bisa menjadi pemicu lonjakan kasus, lebih karena aktivitas pergerakan warga di lokasi bencana sebelumnya. Ridwan menuturkan, Luwu Utara diperhadapkan kondisi sulit. Disamping penanganan bencana banjir, juga masih berpolemik soal COVID-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: