Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seperti Apa Jalan-Jalan Virtual di Roma? Begini Keseruannya!

Seperti Apa Jalan-Jalan Virtual di Roma? Begini Keseruannya! Kredit Foto: Reuters/Remo Casilli

Monumen megah

Tak jauh dari Colosseum atau sekitar satu kilometer dari tempat bersejarah itu, terdapat sebuah kawasan bernama Piazza Venezia. Di kawasan itu terhampar sebuah monumen megah bersejarah yang menampilkan patung tokoh pemersatu Italia pada tahun 1861: Victoria Emmanuel II.

Idfi mengatakan, monumen ini juga dikenal dengan sebutan Altare della Patria atau altar tanah air Italia. Di belakang monumen itu, terhampar makam-makam para tokoh nasional Italia. Para pelancong bisa menaiki bangunan di belakang monumen itu untuk melihat pemandangan Kota Roma.

Tak jauh dari monumen itu, terdapat museum seni yang dulunya digunakan sebagai Kedutaan Venesia saat Italia dulu masih terpecah-pecah. Adanya gedung Kedutaan Venezia tersebut memberikan alasan mengapa kawasan tersebut dinamakan Piazza Venezia.

Sebelum tahun 1860-an, Italia terdiri atas republik-republik yang belum bersatu. Ini termasuk Republik Genoa, Republik Virenze, Republik Siena, Republik Venezia, dan lain-lain.

Salah satu kawasan wisata bersejarah lain di Kota Roma yang tak kalah menarik adalah Piazza Navona. Sebab, tempat ini merupakan tempat berkumpulnya para wisatawan, para penjual baik kuliner maupun cendera mata, dan juga para seniman.

Dalam kawasan ini, terdapat tiga air mancur yang sangat terkenal. Air mancur itu adalah Fontana del Moro, Fontana Dei Quattro Fiumi atau air mancur empat sungai, Fontana del Nettuno atau air mancur Neptunus.

Dilansir dari laman Wanted in Rome, air mancur Fontana del Moro terletak di ujung selatan Piazza Navona. Dikelilingi oleh empat titan, seorang Moor yang bergulat lumba-lumba di atas tempurung kerang. Meskipun patung Moor ditambahkan kemudian oleh Gian Lorenzo Bernini, air mancur asli adalah karya Giacomo della Porta.

Sementara, Fontana di Quattro Fiumi yang juga dibuat oleh Bernini menggambarkan empat sungai besar dari empat benua di dunia yang diperintah oleh otoritas kepausan: Gangga, Nil, Danube dan Rio de la Plata. Menurut /Wanted in Rome/, air mancur ini dibuat pada 1651 untuk Paus Innocent X. Istana keluarganya yang disebut Palazzo Pamphili, menghadap ke Piazza.

Fontana del Nettuno atau Air Mancur Neptunus, terletak di sisi lain Piazza. Pada awalnya, air mancur ini adalah karya Giacomo della Porta, yang disponsori oleh Paus Gregory XIII pada  1574.

Pada 1878, setelah penyatuan Kerajaan Italia, air mancur ini direalisasikan oleh Antonio della Bitta dan mendapatkan penilaian yang baik oleh pematung Italia Gregorio Zappala. “Piazza Navona ini dibangun di atas kawasan yang sangat kuno yang bentuknya tidak jauh berbeda dari Colosseum. Fungsinya bukan untuk pertarungan para gladiator, tapi untuk perhelatan atletis atau olahraga,” jelas Idfi.

Selain itu ada pula pantheon yang merupakan salah satu bangunan yang bersejarah yang ada di kota Roma. Dulu pantheon berfungsi sebagai sebuah kuil untuk memuja  dewa dewi. Saat ini, bangunan yang dibangun pada tahun 27 Sebelum Masehi itu telah dipergunakan sebagai gereja Katolik.

Bangunan itu sangat megah dengan interior melingkar di dalam ruangannya. Dindingnya terbuat dari marmer keramik yang diukir dengan berbagai ornamen khas Eropa. Sementara pada bagian atap sinar matahari dan sinar bulan dapat masuk melalui sebuah lubang.

Situs bersejarah lainnya di Kota Roma yang saat ini masih menjadi daya tarik Kota Roma adalah Trevi Fountain atau Fontana de Trevi atau air mancur Trevi. Air mancur yang didesain oleh arsitek Nicola Salvi ini kerap sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung, terutama pada saat musim panas. Menurut laman The Travel, air mancur ini berasal dari zaman Romawi kuno dan merupakan salah satu sistem air tertua di seluruh Roma.

Banyak pengunjung dari seluruh dunia yang turut melempar koin pada air mancur ini untuk menuruti mitos pada situs bersejarah ini. Menurut Idfi, setidaknya ada dua pandangan mengenai jumlah koin yang dilempar ke dalam air mancur ini. Pandangan pertama adalah cukup satu koin, sementara pandangan kedua adalah melempar sebanyak tiga koin.

Cara melemparkannya pun dianjurkan menuruti mitos yang ada. Pengunjung harus membelakangi air mancur dan melemparkan uang koin mata uang euro dengan menggunakan tangan kanan melewati bahu kiri. Mitos melempar koin dipercaya keinginannya pun akan terkabul.

Idfi mengatakan, uang koin yang terkumpul pada air mancur ini kemudian diambil oleh Pemerintah Kota Roma setiap hari. Mereka lalu mengumpulkannya sebagai dana sumbangan untuk orang-orang tak mampu di sana.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: