Rudal Hipersonik 17 Kali Kecepatan Udara Milik AS Bungkam China
Program senjata hipersonik AS difokuskan pada dua jenis rudal yaitu sistem luncur pendorong yang berasal dari rudal balistik tradisional dan rudal jelajah hipersonik. Sistem pendorong yang diuji pada Maret, menempatkan kendaraan luncur yang dapat bermanuver di atas rudal balistik, memberikan kemampuan manuver yang jauh lebih baik pada kecepatan hipersonik.
Senjata tersebut dipandang memiliki jangkauan yang luar biasa dengan 1.000 mil atau lebih. Namun, tipe ini lebih mahal dan lebih besar dari varian rudal jelajah.
Jenis rudal hipersonik lain yang sedang dikerjakan AS adalah rudal jelajah hipersonik dan jauh lebih seperti rudal jelajah tradisional seperti rudal Tomahawk. Tomahawk merupakan senjata yang telah lama digunakan oleh militer untuk menyerang target musuh.
Pejabat Kementerian Pertahan mengatakan kedua senjata itu dapat bekerja bersama satu sama lain. Penggunaan rudal luncur pendorong jarak yang lebih jauh menghancurkan sistem pertahanan udara musuh memungkinkan pesawat tempur AS yang dipersenjatai dengan rudal jelajah hipersonik terbang lebih dekat dan menyerang lebih banyak target musuh.
Salah satu perbedaan utama antara senjata AS yang direncanakan dan dengan jenis milik China dan Rusia adalah bahwa rudal AS tidak dirancang untuk memiliki kemampuan nuklir. Militer AS masih beberapa tahun lagi untuk meluncurkan senjata hipersonik dengan target awal 2023. Target ini dinilai cukup lama karena Rusia dan China mengklaim telah memiliki senjata semacam itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: