Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sociolla Luncurkan PT SDI, Rangkul 55.000 Mitra Peritel

Sociolla Luncurkan PT SDI, Rangkul 55.000 Mitra Peritel Kredit Foto: Sociolla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki kuartal ketiga di tahun ini, startup beauty tech Social Bella atau dikenal Sociolla resmi membuka jaringan distribusi produk kecantikan melalui perusahaan afiliasi, PT Semesta Distribusi Indonesia (SDI).

Melalui SDI, Social Bella membuka akses distribusi bagi para mitra peritel, pelanggan, sekaligus menyediakan one-stop service bagi pemilik brand kecantikan dan perawatan diri.

Helmi Prasetyo selaku VP Commercial PT SDI mengungkapkan bahwa infrastruktur distribusi produk merupakan hal fundamental bagi sebuah perusahaan untuk berkembang. Namun, hal ini justru sering menjadi kendala besar yang menghambat pertumbuhan usaha terutama di Indonesia.

Baca Juga: Startup Beauty Tech Social Bella Kantongi Pendanaan US$58 Juta

"Kami melihat ada gap antara pemilik brand dengan peritel. Di satu sisi pemilik brand dengan produk berkualitas tinggi dan strategi marketing yang begitu kreatif terhambat karena jaringan distribusi mereka terbatas. Di sisi lain, peritel justru mencari brand/produk yang menarik, namun tidak memiliki akses distribusi, channel komunikasi, dan data mengenai produk yang diminati masyarakat," ujar Helmi, Kamis (13/8/2020).

Sebagai langkah pembuka, SDI telah menggandeng lebih dari 55.000 rekan peritel, baik di modern trade (MT) dan general trade (GT) di seluruh kota besar di Indonesia untuk memberikan pengalaman berbelanja komprehensif dan holistik bagi para pelanggan.

Saat ini, SDI yang telah memiliki jangkauan yang luas melalui cabang resmi di 24 kota, 16 sales point, dan 10 subdistributor di seluruh Indonesia ini juga akan membantu peritel untuk mempermudah transaksi, pengiriman, serta penyampaian komplain.

"Dengan adanya jaringan SDI di industri kecantikan, pemilik brand dapat melakukan distribusi produk mereka ke seluruh channel toko ritel di kota besar di Indonesia tanpa harus melakukan investasi besar dan mengambil risiko besar dalam pemilihan toko yang cocok tanpa benchmarking," jelas Helmi.

Merujuk pada laporan Euromonitor International, Pasar Masa Depan: Asean pada 2020, Indonesia juga disebut sebagai pasar kecantikan yang tumbuh paling cepat di Asia dalam hal tingkat pertumbuhan tahunan gabungan. Masih berlandaskan pada sumber yang sama, pasar kecantikan dan perawatan diri di Indonesia diperkirakan bernilai US$6,03 miliar pada 2019 dan tumbuh menjadi US$8,46 miliar pada 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: