Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku terus melakukan pemantauan apakah pihaknya akan melakukan kebijakan penghentian darurat (emergency break) lagi atau tidak, menyusul masih tingginya penambahan kasus positif COVID-19 di Ibu Kota di atas 500-an dalam dua pekan terakhir.
"Kami terus pantau hari-hari ke depan bagaimana kondisinya di Jakarta ini," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin.
Baca Juga: Tegas! Anies Nyatakan Mau Buat Sejarah Baru
Kebijakan rem darurat itu, sebelumnya ditempuh Jakarta dalam peniadaan kembali kegiatan Hari Bebas Kendaraan (Car Free Day/CFD) dan kawasan khusus pesepeda di 32 titik di seluruh Jakarta, dengan pertimbangan kasus COVID-19 yang tidak terus mereda.
Di Jakarta, kata Anies, pihaknya melakukan tiga hal serius yakni pengujian (testing), penelusuran (tracing) dan perawatan (treatment) secara serius.
Dalam pengujian, Anies mengaku pihaknya telah melakukan uji usap (PCR) empat kali lipat di atas standar minimal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) demi menemukan orang yang telah terpapar agar bisa diisolasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat