Himbara Siap Dukung Industri TPT
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso mengatakan, bila permasalahan utama yang dihadapi oleh pengusaha tekstil adalah menurunnya permintaan dan margin yang tipis karena harga bahan baku yang tinggi, yang perlu dilakukan adalah penguatan permintaan lewat konsumsi dalam negeri dan membatasi impor bahan jadi.
"Sebab, membatasi impor garmen akan mendorong industri lokal untuk menguasai pasar TPT di dalam negeri. Sekarang itu, yang dibutuhkan dan harus dilakukan terkait pemulihan ekonomi adalah memperkuat permintaan dalam negeri dengan menjaga konsumsi dalam negeri karena barang-barang yang sebenernya menyerap tenaga kerja itu importasinya benar-benar dibatasi. Bila perlu, pemerintah belanja seragam untuk ASN dan BUMN," jelasnya.
Baca Juga: Menaker Minta Industri Musik Terapkan Standar Kompetensi Kerja
Sunarso mengatakan, pemerintah saat ini sudah menaruh uang dalam bentuk deposito senilai Rp30 triliun di empat bank pelat merah. Sebagai gantinya, bank-bank Himbara akan menyalurkan Rp90 triliun dana dalam bentuk subsidi dan kredit. Per 29 Juli 2020, sudah Rp55 triliun yang disalurkan oleh 4 bank BUMN kepada para debitur yang mayoritas adalah pelaku UMKM.
Terkait subsidi untuk industri TPT, Sunarso menyebutkan bila belum ada kebijakan yang secara spesifik untuk sektor tersebut. Himbara bersedia membantu asosiasi tersebut untuk memperjuangkan nasib mereka agar mendapatkan upaya penyelamatannya.
"Asosiasi harus ngotot agar tekstil masuk dalam skema subsidi dan kredit ini. Sekarang ini belum ada aturan yang secara spesifik mengatur. Karena tekstil ini industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri ini jangan sampai tutup," kata Sunarso.
Hal senada disampaikan anggota Himbara Direktur Komersial PT Bank Mandiri Tbk, Riduan. "Kami akan mendukung industri TPT di dalam negeri. Namun, kalangan industri TPT harus membangun dan menjaga ekosistem mereka agar selalu tumbuh. Karena bila industri tekstil bagus, perbankan akan datang tanpa perlu diundang."
Sementara itu, Dirjen Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin M. Khayam, menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjaga pasar dalam negeri khususnya industri TPT, salah satunya dengan menggalakkan program Aku Cinta Indonesia. Selain itu, Kemenperin juga akan memperkenalkan program Smart Textile yang merupakan big data industri untuk pelaku IKM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum