Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Begitupula dengan kebijakan pemerintah terkait pandemi yang kerap berulang kali berubah, Mahfud menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi karena perkembangan situasi juga terus berubah.
"Sehingga kalau pemerintah tampak selalu berubah-ubah, apa enggak pakai data? Pakai, pakai data," ujar Mahfud.
Mahfud mengklaim bahwa wajar saja jika pemerintah gamang dalam menangani pandemi Covid-19. Selain karena pandemi ini merupakan sesuatu yang baru di dunia, kata Mahfud, kegamangan pemerintah juga terjadi karena sikap masyarakat yang berbeda-beda pula.
"Jadi kalau tampak gamang pemerintahannya itu ya wajar saja. Tapi keputusannya tetap berdasarkan data," ujar Mahfud.
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan 73% responden cukup percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Responden yang tak percaya kemampuan Jokowi sebanyak 23% dan sisanya tidak menjawab. Kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi juga tidak turun tajam sejak Mei 2020.
Pelaksanaan demokrasi di tengah pandemi Covid-19 juga memeroleh angka cukup. Sebanyak 67% responden yang puas dengan jalannya demokrasi. Sementara yang kurang atau tidak puas sama sekali sekitar 27%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: