Eksekutor pembunuhan terhadap bos pelayaran bernama Sugianto (51 tahun), yakni DM alias M (50 tahun) ternyata pembunuh bayaran amatiran. Hal itu terbukti dari fakta bahwa dia sempat berlatih menembak dulu sebelum mengeksekusi korban (Sugianto). Pria paruh baya itu berlatih menembak dengan tersangka lain yaitu AJ (56 tahun).
"Saudara DM belum punya kemampuan menembak, sehingga yang bersangkutan dilatih menembak oleh AJ," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, di Mapolda Metro Jaya, Senin, 24 Agustus 2020.
Baca Juga: Ajang Kapolri Cup, Bamsoet: Hadirkan Bibit Penembak Profesional
Senjata api yang digunakan oleh M untuk menembak korban adalah pistol Browning tipe BDA (Browning Double Action) 380 auto berkelir hitam cokelat. Tersangka DM awalnya bukan pihak yang masuk dalam daftar perencanaan pembunuhan. Tapi, karena percobaan pembunuhan pertama gagal akhirnya DM ditawari untuk jadi eksekutor penembakan.
Lebih lanjut Nana mengatakan alasan DM menyanggupi permintaan jadi eksekutor karena punya utang budi alias kesamaan perjuangan selaku murid dari orang tua tersangka NL (34 tahun). DM pun datang jauh-jauh dari Bangka Belitung ke Jakarta.
"Awalnya yang bersangkutan bukan pelaku tapi untuk kepentingan bersama, dan DM menyanggupi dengan alasan untuk perjuangan. Sindikat ini satu kelompok, kebetulan para pelaku ini adalah murid dari orang tua NL. Sehingga mereka dengan alasan perjuangan di mana NL dalam ancaman (korban) sehingga DM menyetujui datang ke Jakarta," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat