Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesepakatan Nuklir Bakal Kedaluwarsa, AS Tolak Perpanjang Jika...

Kesepakatan Nuklir Bakal Kedaluwarsa, AS Tolak Perpanjang Jika... Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, London -

Pada Februari 2021 mendatang, Perjanjian Senjata Strategis Baru (New START) antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan berakhir.

Pihak AS dan Rusia pun dapat memutuskan untuk memperpanjang kembali perjanjian tersebut.

Baca Juga: Iran Buka Suara Soal Ledakan di Fasilitas Nuklir, Ternyata AS...

Namun Presiden AS, Donald Trump enggan melanjutkan New START jika Tiongkok tidak berpartisipasi di dalamnya.

Dikutip dari laman Express, New START sendiri merupakan sebuah perjanjian pengontrolan senjata nuklir antara AS dan Federasi Rusia.

New START berperan membatasi kepemilikan hulu ledak nuklir untuk AS dan Rusia, dengan total mencapai 1.550 buah.

Diketahui, kedua negara telah mengurangi persenjataan nuklir mereka sejak akhir perang dingin pada tahun 1991 silam.

Seorang pakar nuklir dan politik AS, Stephen Herzog mengklaim bahwa perpanjangan New START antara AS dengan Rusia terlihat suram.

Dirinya mengatakan, jika New START tidak diperpanjang, kedua negara tidak akan memiliki kontrol dalam kepemilikan senjata nuklir.

"Jika New START dibiarkan untuk berakhir, tidak akan ada perjanjian kontrol senjata yang membatasi persenjataan nuklir AS dan Rusia," ujar Herzog.

Kemudian, kedua negara juga tidak akan memiliki kontrol senjata nuklir untuk yang pertama kalinya sejak lima dekade terakhir.

Tak hanya itu, Herzog menuturkan bahwa tidak akan ada cara bagi AS dan Rusia untuk memverifikasi ukuran dan komposisi persenjataan nuklir pihak lain.

Herzog memperingatkan, New START harus diperpanjang lantaran AS dan Rusia memiliki lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia.

Dirinya menambahkan, keputusan Trump untuk tidak memperpanjang perjanjian New START tidak bisa dimengerti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: