Untuk diketahui, kerja sama inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan antara China dan Rusia itu memang tidak secara detail mengatakan tentang kerja sama di industri militer. Namun, kerja sama antara Rusia dan China itu dilakukan untuk mengalahkan dominasi Amerika Serikat (AS) di dunia global.
Dalam perjanjian kerja sama antara China dan Rusia itu telah tercatat bahwa dua negara anti-AS itu memiliki kesepakatan untuk melakukan pertukaran nasional di segala bidang, termasuk di bidang pertahanan dan keamanan atau militer.
Meski Xi Jinping dan Putin tidak bertemu langsung dalam upacara pembukaan Tahun Inovasi Pengetahuan dan Teknologi di Moscow kemarin, Jinping telah mengutus Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan untuk bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova untuk menghadiri pembukaan program kerja sama Inovasi Pengetahuan dan Teknologi itu.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan Rusia meningkat di sejumlah wilayah. Kemarin, pasukan militer Rusia terlibat bentrok dengan tentara AS di timur laut Suriah. Empat orang tentara Amerika dikabarkan mengalami geger otak atas insiden tersebut.
Sementara itu, ketegangan antara China dan Amerika juga terjadi di perairan Laut China Selatan kemarin. Angkatan Udara AS telah mengirim pesawat pengintai U-2 ke wilayah udara terlarang tempat latihan militer China di dekat Laut China Selatan. China pun geram dengan ulah AS tersebut, China langsung meluncurkan dua rudal balistiknya ke Laut China Selatan sebagai peringatan keras untuk AS atas insiden itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: