Fish On, startup penyedia teknologi untuk nelayan, menggarap komunitas nelayan di Pandeglang Banten. Mereka menghadirkan teknologi untuk memudahkan menangkap ikan dan membangun ekosistem end-to-end supaya nelayan mempunyai koperasi sendiri dan menggunakan metode pembayaran nontunai.
Telkomsel sebagai pembina startup tersebut turut mewujudkan program dengan memberikan modal dan teknologi untuk memantau posisi ikan, hingga pemasaran hasil tangkap. Bantuan juga berupa network connectivity untuk nelayan di laut, tempat pelelangan ikan, dan koperasi.
Baca Juga: Telkomsel Akan Suntik Dana ke Gojek, yang Benar?
Dukungan dari Telkomsel yang diberikan meliputi network connectivity untuk nelayan di laut, hingga bantuan kapal. Sementara, melakukan edukasi ke nelayan, seputar manfaat dan penerapan teknologi yang sedang dikembangkan.
CEO FishOn, Fajar Widisasono, mengatakan, tujuan utama memberikan dukungan kepada nelayan ini, kata dia, sekaligus ingin menciptakan cashless society di kawasan pesisir. Termasuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi hasil tangkap serta meningkatkan harga jual di tingkat nelayan.
"Kegiatan ditargetkan dapat diimplementasikan penuh dalam beberapa bulan ke depan," jelas Fajar.
Adapun ekosistem digital untuk nelayan terdiri dari perangkat, konektivitas, aplikasi, dan platform. Fish On berusaha memberikan solusi mulai dari lokasi untuk menangkap ikan, menjaga kualitas tangkapan, hingga memberikan akses permodalan ke para nelayan.
Fish On membantu nelayan mulai dari memberikan petunjuk lokasi ikan, memberi teknologi agar ikan tidak mudah membusuk tanpa bahan kimia dan mesin pembeku, membantu menjual hasil tangkapan nelayan, hingga membantu akses pemodalan nelayan. Pihak Fish On juga melakukan sosialisasi agar nelayan mengisi log book di setiap daerah tangkapan untuk memudahkan Fish On menjaga kelestarian ikan dan menghindari over fishing.
Setelah di darat, ikan diterima oleh koperasi nelayan, dipisah, dan ditimbang sesuai jenis dan beratnya lalu dimasukkan ke sistem lelang online. Jadi, pedagang ikan di luar ekosistem Fish On bisa ikut membeli ikan member Fish On dengan harga yang fair bagi nelayan. "Skema lelang ini diharapkan akan menguntungkan semua pihak, terutama nelayan karena bisa mencapai harga terbaik," jelas Fajar.
Menurut Fajar, potensi kekayaan laut Indonesia sangat besar. Menurut hitungan UNDP, potensi kekayaan tersebut mencapai US$2,5 triliun per tahun. Saat ini, baru dapat dimanfaatkan sebesar 7%. Karena itu, dia berharap, apa yang sudah dijalankan Fish On, dengan dukungan Telkomsel, juga didukung banyak pihak terutama dari pemerintah.
"Dukungan yang diharapkan dari pemerintah adalah mendorong agar setiap kepala daerah bersedia menduplikasi konsep digitalisasi nelayan Fish On yang telah dilakukan di Kabupaten Sukabumi dan saat ini sedang diterapkan di Pandeglang bersama Telkomsel," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum