Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Daimler, Otomotif Mewah dari Jerman

Kisah Perusahaan Raksasa: Daimler, Otomotif Mewah dari Jerman Kredit Foto: Reuters/Regis Duvignau

Di sisi lain, keyakinan Daimler soal mesin pembakaran internal sama kuatnya dengan Benz. Berawal sebagai ahli senjata api, Daimler kemudian sekolah insinyur di Jerman, Inggris, Belgia, dan Prancis. Usai menamatkan studinya, pria Stuttgart itu bekerja di sejumlah perusahaan Jerman dan Inggris. 

Tak butuh waktu lama, Daimler berhasil menjabat direktur teknis untuk Gasmotorenfabrik Deutz, Jerman. Kecewa dengan terbatasnya visi perusahaan, dia dan seorang rekan dan peneliti di perusahaan itu, Wilhelm Maybach, mengundurkan diri pada 1882, untuk mendirikan bengkel eksperimental mereka sendiri. 

classic_historie_geschichte_1844_carlbenz_3400x1440.jpeg

Daimler dan Maybach menguji mesin pertama mereka dengan sepeda kayu. Mereka kemudian memasukan mesin ke dalam kendaraan roda empat dan perahu. Daimler lantas menjual mesinnya pada orang Prancis, Panhard-Levassor --yang kemudian melawannya karena menggunakan namanya. 

Pada 1896, pabrik Daimler di Inggris mendapat lisensi paten. Hal itu kemudian menandakan berdirinya perusahaan independen dari Daimler Motoren-Gesellschaft Jerman. Mobil mewah produksi Daimler pertama dijual kepada sultan Maroko pada 1899.

Kisah bagaimana Daimler menemukan nama merek baru untuk mobilnya telah menjadi legenda. Pada 1900, Konsulat Jenderal Austro-Hongaria dan pengusaha Emil Jellinek mendekati perusahaan tersebut dengan sebuah saran. Dia menawarkan untuk menjamin produksi mobil performa tinggi baru. Sebagai gantinya, dia meminta agar kendaraan itu diberi nama sesuai putrinya, Mercedes. 

Mercedes-Daimler terus membuat sejarah dalam dunia otomotif. Pada 1906, insinyur muda Ferdinand Porsche menggantikan putra tertua Daimler, Paul, sebagai insinyur kepala di pabrik perusahaan di Austria. Alasannya, Paul Daimler kembali ke pabrik utama di Stuttgart.

Selama lima tahun Porsche bersama Daimler, dia menghasilkan 65 desain, yang menjadikannya salah satu perancang otomotif paling berpengaruh dan produktif yang pernah ada. Kira-kira pada waktu yang sama, pada 1909, lambang bintang Mercedes didaftarkan. Dalam waktu singkat lambang itu telah menghiasi radiator semua mobil perusahaan sejak 1921.

Pada 1924, perusahaan Daimler dan Benz mulai mengoordinasikan desain dan produksi, tetapi mempertahankan nama merek mereka sendiri. Mereka bergabung sepenuhnya pada 1926 untuk memproduksi mobil dengan nama Mercedes-Benz. Penggabungan tidak diragukan lagi menyelamatkan kedua perusahaan dari kebangkrutan dalam kemiskinan dan inflasi Jerman pasca-Perang Dunia I.

Perusahaan terus berkembang sepanjang dekade 1930-an. Peserta paling sukses secara konsisten dalam sejarah balap mobil, Mercedes-Benz mencetak kemenangan internasional yang menambah reputasinya. 

Keberhasilan balap perusahaan juga digunakan sebagai propaganda oleh Third Reich pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia II. Mercedes-Benz menjadi transportasi parade Adolph Hitler. Setiap kali dia difoto di dalam kendaraan, itu adalah Mercedes. 

Pada 1939 negara mengambil alih industri otomotif Jerman, dan selama perang Daimler-Benz mengembangkan dan memproduksi truk, tank, dan mesin pesawat untuk Luftwaffe. Pentingnya perusahaan untuk mesin perang Jerman menjadikan Daimler-Benz sebagai target utama serangan pengeboman Sekutu. 

Serangan udara selama dua minggu pada September 1944 menghancurkan 70 persen atau lebih pabrik perusahaan. Meskipun hanya sedikit yang tersisa dari perusahaan, para pekerja kembali melanjutkan pekerjaan lama mereka setelah perang. Yang mengejutkan banyak orang, pabrik pulih dan perusahaan kembali menjadi salah satu pabrikan mobil paling sukses di dunia.

Sebagian besar pertumbuhan Daimler-Benz pada periode 1950-an terjadi di bawah arahan pemegang saham Friedrich Flick. Flick, seorang terpidana penjahat perang, kehilangan 80 persen dari kekayaannya pada akhir Perang Dunia II. Namun dia masih memiliki cukup uang untuk membeli lebih dari 37 persen saham di Daimler-Benz antara 1954 dan 1957. 

Pada 1959, investasinya sebesar 20 juta dolar AS atau setara 200 juta saat ini, menjadikannya industrialis peringkat kedua di Jerman. Kepemilikan saham Flick memungkinkan dia untuk mendorong perusahaan tersebut membeli 80 persen saham pesaingnya, Auto Union, untuk mendapatkan mobil yang lebih kecil untuk lini produk Daimler. Akuisisi tersebut menjadikan Daimler-Benz sebagai produsen mobil terbesar kelima di dunia dan terbesar di luar AS.

Akuisisi ini mungkin mengurangi dampak kompetitif dari mobil kompak AS yang baru diperkenalkan pada 1950-an. Selain itu, Daimler-Benz menghadapi ancaman yang lebih kecil daripada pembuat mobil Eropa lainnya karena Mercedes menarik segmen pasar yang terdiri dari pelanggan kaya yang sadar status, dan daya tariknya tumbuh dengan mantap. 

Pada 1960 Daimler-Benz telah memiliki 83.000 karyawan di tujuh pabrik Jerman Barat. Pabrik tambahan berlokasi di Argentina, Brasil, dan India, dan perusahaan telah mendirikan jalur perakitan di Meksiko, Afrika Selatan, Belgia, dan Irlandia.

Pandangan konservatif Daimler-Benz terbukti dalam strategi pertumbuhan bertahap, konsentrasi pada bidang keahlian, pandangan ke depan, dan kemauan untuk mengorbankan penjualan dan pendapatan jangka pendek untuk keuntungan jangka panjang. Konservatisme ini membantu melunakkan efek resesi dan kekurangan bahan bakar yang telah sangat memengaruhi produsen mobil lain pada 1970-an. 

classic_historie_geschichte_daimlermotorengesellschaft_3400x1440.jpeg

Sementara banyak pabrikan menutup fasilitas dan memotong jam kerja pekerja, Daimler-Benz mencatatkan rekor perolehan penjualan. Sang bos, Joachim Zahn, yang juga seorang pengacara, mengatakan perusahaan telah memperkirakan fase sulit yang akan dihadapi industri otomotif. Antara 1973 dan 1975, Zahn telah menyisihkan sekitar 250 juta dolar AS sebagai persiapan untuk masa-masa sulit. 

Sementara pembuat mobil lain menghabiskan waktu dan uang untuk perubahan model, Daimler-Benz telah berinvestasi pada mesin yang ditenagai oleh bahan bakar diesel yang murah. Kendaraan ini menghasilkan 45 persen dari produksinya pada pertengahan 1970-an. Perusahaan bukannya tanpa masalah selama tahun-tahun ini, karena biaya tenaga kerja yang tinggi dan nilai merek Jerman yang meningkat,  membuat mobil Mercedes-Benz lebih mahal dari sebelumnya. Namun, alih-alih mengurangi biaya atau mengambil jalan pintas, perusahaan itu mulai menyebut mobilnya sebagai "investasi".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: