Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kawasan Dunia Konsumen Sawit, Ini Ceritanya…

Kawasan Dunia Konsumen Sawit, Ini Ceritanya… Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak dapat dimungkiri, sejak beberapa tahun terakhir, 70 persen dari total produksi minyak kelapa sawit Indonesia menjadi konsumsi pasar ekspor. Sisanya, hanya sebanyak 30 persen dari total produksi minyak sawit tersebut yang diserap konsumsi domestik baik untuk bahan bakar, pangan, maupun produk oleochemical.

Perkembangan konsumsi minyak sawit di berbagai kawasan dunia, seperti Amerika Latin dan Karibia, Sub Sahara Afrika, Near East dan Afrika Utara, Asia Selatan, Asia Timur, Negara Amerika Serikat, Kawasan Uni Eropa, dan Asia Tengah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Dalam laporan PASPI Monitor disebutkan, "kawasan terbesar dalam mengonsumsi minyak sawit dunia adalah kawasan Asia Timur, disusul Asia Selatan dan Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika. Dilihat dari segi pangsa minyak sawit dalam konsumsi minyak nabati utama setiap kawasan menunjukkan bahwa kawasan terbesar ialah Asia Selatan dan Tengah, disusul Asia Timur, Afrika, Eropa dan Amerika."

Baca Juga: Jepang: Minyak Sawit Berkelanjutan Jadi Incaran

Baca Juga: September Ceria: Harga Referensi CPO Meningkat 12,34%

Tujuan pasar minyak sawit Indonesia selama ini, yakni ke India (Asia Selatan), China (Asia Timur), Uni Eropa (kawasan Eropa), dan Amerika Serikat (kawasan Amerika). Kawasan Afrika dan Asia Tengah potensial untuk dikembangkan sebagai tujuan pasar ekspor baru minyak sawit Indonesia.

Masing-masing negara tujuan ekspor tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Uni Eropa dan Amerika Serikat merupakan negara maju dan kaya dengan daya beli masyarakat yang tinggi.

Namun, negara-negara yang berada dalam kawasan ini cenderung bersikap lebih arogan, sangat protektif terhadap persyaratan, prosedur, dan tarif impor minyak sawit hingga tuntutan lain dan gerakan palm oil free yang menyulitkan Indonesia untuk mengekspor sawit ke negara-negara tersebut.

Bahkan, Uni Eropa sejak lima tahun terakhir telah mengembangkan apa yang disebut dengan konsep embodied-deforestasi untuk menghambat minyak sawit. Produk-produk yang diimpor dari negara yang melakukan deforestasi, dianggap bagian dari deforestasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: