Orang Makin Sering Online, Tapi Masa Bodo pada Keamanan Digital
Sebanyak 69% lainnya khawatir melakukan transaksi keuangan secara online dan 62% merasa tidak nyaman mengadakan rapat kerja virtual. Jaringan online juga menjadi perhatian enam dari 10 responden, begitu pula bersosialisasi dengan teman dan keluarga (54%).
Saat ditanya tingkat kekhawatirannya, 42% responden mengaku takut jika seseorang mengakses detail keuangannya melalui perangkat. Beberapa (37%) khawatir tentang dokumen pribadi mereka dapat diakses oleh pihak ketiga, sementara 35% lainnya khawatir seseorang dapat mengambil kendali perangkat mereka melalui koneksi internet yang tidak aman.
Spyware, perangkat lunak yang diinstal tanpa persetujuan Anda, baik komputer tradisional, aplikasi di peramban web, atau aplikasi seluler di perangkat, memicu kekhawatiran bagi tiga dari 10 pengguna online dari Asia Tenggara. Sementara 30% lainnya mencari tahu organisasi, situs web, atau seseorang yang dapat melacak lokasi keberadaan mereka.
"Kekhawatiran yang kami ungkapkan dalam penelitian telah membuktikan bahwa ada kesadaran yang berkembang terhadap kekejaman serangan dunia maya. Namun, studi yang sama juga menunjukkan bahwa masih ada 37% pengguna internet di wilayah ini merasa mereka tidak berisiko karena menganggap masih ada (profil) orang lain yang lebih menarik bagi para para pelaku kejahatan siber," lanjut Yeo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: