Bagi Haris, ide seragam mirip polisi saat ini tak penting dan belum mendesak. "Jadi, menurut saya, ide ini tidak valid, tidak penting, tidak ada urgensinya, tidak ada kebutuhannya," sebut Haris.
Polri melalui Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, menyampaikan sesuai penjelasan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Awi Setiyono bahwa tujuan perubahan seragam satpam itu ada alasannya. Dia bilang warna coklat memiliki filosofi sebagai warna bumi dan batu yang melambangkan kebersehajaan, stabilitas, rasa aman.
Baca Juga: Saking Seriusnya, Polisi Terjunkan Densus 88 Dalami Kasus Syekh Ali Jaber
"Filosofi yang disampaikan tadi yang pertama adalah menumbuhkan kedekatan emosional antara satpam dengan anggota polisi," kata Ahmad dilansir dari acara Kabar Petang tvOne.
Selain itu, dengan perubahan seragam satpam ini diharapkan bisa menumbuhkan pelaksanaan fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat.
"Artinya, semakin banyak anggota kepolisian atau yang melaksanakan fungsi kepolisian atau semakin melaksanakan perbantuan kepada kepolisian," tutur Ahmad.
Meski nanti punya warga sama namun ia menekankan dari tulisan dan jenis pangkat dalam seragam tentu berbeda. Kata dia, untuk polisi misalnya memiliki pangkat bintara, perwira pertama, perwira menengah. Sementara, satpam pangkatnya ada tiga yaitu mulai manajer, supervisor, dan pelaksana.
Sebelumnya, Polri menyampaikan penggunaan seragam baru satpam berwarna cokelat akan mulai berlaku pada 2021. Hal ini merujuk beleid Peraturan Kepolisian Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: