Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir Ingin Bangun Pabrik Paracetamol, Begini Respons Kimia Farma

Erick Thohir Ingin Bangun Pabrik Paracetamol, Begini Respons Kimia Farma Kredit Foto: Antara/Adam Bariq
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan transformasi bisnis pada industri farmasi. Upaya itu dilakukan dengan membangun pabrik obat paracetamol di Indonesia.

Tentu, Kementerian BUMN tidak bergerak sendiri. Langkah transformasi itu dilakukan melalui kerja sama dengan perseroan farmasi pelat merah yakni, PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Baca Juga: Jurus Jitu Kementerian Erick Thohir Bangkitkan UMKM dari Hantaman Covid-19

Merespons keinginan Erick Thohir tersebut, Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian dan analisa. Kajian itu berkaitan dengan dampak positif bagi kinerja BUMN farmasi, serta ketersediaan bahan baku obat (BBO) paracetamol.

"Terkait dengan pembangunan pabrik paracetamol, kami sudah melakukan kajian dan analisa. Itu sudah siap," ujar Ganti Winarno saat dihubungi di Jakarta, Senin (21/9/2020).

Tujuan pembangunan pabrik paracetamol tersebut untuk mengurangi ketergantungan impor BBO, khususnya Paracetamol. Langkah itu, kata Ganti, sejalan dengan program pemerintah pusat dalam mewujudkan kemandirian BBO secara nasional.

Untuk melakukan percepatan pembangunan pabrik, pihak KAEF sudah mengonsolidasikan dengan sejumlah perseroan yang berada di klaster kesehatan atau farmasi. Perseroan tersebut di antaranya, PT Bio Farma dan PT Indofarma. Meski demikian, Ganti tidak menyebut kapan pembangunan akan mulai direalisasikan.

"Kami konsolidasikan klaster kesehatan, yakni menggabungkan Bio Farma dan fokuskan Kimia Farma dan Indofarma pada kimia," tambah Ganti.

Langkah konsolidasi itu sesuai dengan penetapan Bio Farma sebagai induk holding BUMN farmasi dengan anggota holdingnya Kimia Farma dan Indofarma. Tujuan holding BUMN farmasi ini untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, juga untuk meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi dalam penyediaan produk farmasi untuk mendukung ekosistem farmasi efektif.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan tengah menyusun rencana pembangunan pabrik obat paracetamol di Indonesia. Rencana itu dilakukan dengan menggabungkan industri farmasi negara, yakni Bio Farma dan Kimia Farma.

"Menekankan kebutuhan impor obat-obatan, kita bangun pabrik paracetamol yang selama ini impor," ujar Erick dalam diskusi virtual, Rabu kemarin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: