Pemerintah India akhirnya menghentikan penyelidikan kembali (reinvestigasi) tanpa pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) produk kain bukan tenunan dari Indonesia. Keputusan itu disampaikan Directorate General of Trade Remedies/DGTR India pada 15 September 2020.
"Penghentian penyelidikan ini tentunya merupakan kabar yang membahagiakan bagi industri tekstil Indonesia yang saat ini sedang diterpa pandemi Covid-19. Terlebih, industri tekstil merupakan industri padat karya dan menjadi salah satu unggulan Indonesia," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: Masker Scuba Gak Aman, Masker Kain Gimana Ya?
Kain bukan tenunan adalah kain lembaran berpori atau berumbai yang dibuat langsung dari serat terpisah, plastik cair atau film plastik. Kain jenis ini tidak dibuat dengan ditenun atau dirajut dan tidak perlu mengubah serat menjadi benang. Penggunaan kain jenis ini utamanya untuk produk kesehatan dan medis, termasuk untuk membuat masker dan alat medis dari kain.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi menambahkan, penghentian penyelidikan untuk kali kedua ini merupakan bukti kerja sama yang solid antara pemerintah, asosiasi, dan eksportir.
"Selain itu, keputusan India tersebut membuktikan bahwa eksportir Indonesia tidak melakukan praktik dumping terhadap produk kain bukan tenunan ke India. Tentunya, peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh para eksportir," jelasnya.
Untuk produk kain bukan tenunan, India merupakan negara yang cukup menjanjikan. Impor India dari seluruh dunia pernah mencapai US$62,1 juta atau Rp919 miliar pada 2018 dan merupakan nilai tertinggi selama sepuluh tahun terakhir (2009—2019) walaupun mengalami penurunan menjadi US$46,1 juta atau sekitar Rp683 miliar pada 2019.
Bagi eksportir Indonesia, India merupakan pasar ekspor terbesar untuk produk kain bukan tenunan. Total ekspor Indonesia ke India untuk produk tersebut di tahun 2019 mencapai US$11,4 juta atau setara Rp169 miliar.
Angka itu juga 50,6% dari total ekspor kain bukan tenunan Indonesia ke seluruh dunia. Ekspor produk tersebut ke India juga memilki tren peningkatan sebesar 10,1% dari tahun 2015—2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: