Pelajar-pelajar SMA Thailand Lakukan Aksi Protes Sistem Pendidikan
Pengkritik menyebut bahwa sistem pendidikan di sekolah lebih bertujuan pada persaingan daripada edukasi. Menurut skor global yang dikumpulkan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) pada 2018, Thailand tertinggal dari Singapura, juga Malaysia, dalam hal membaca, matematika, dan pengetahuan alam.
Namun, kaum konservatif Thailand tetap geram ketika bulan lalu sejumlah pelajar melakukan aksi dan menunjukkan gestur-gestur perlawanan, menggunakan pita putih, membuat salam tiga jari "The Hunger Games" saat mars kerajaan diputar, untuk mendukung gerakan pro-demokrasi.
Salam tiga jari itu telah menjadi simbol seruan demokrasi sejak Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha pertama menjabat setelah kudeta tahun 2014. Sementara, pita putih menjadi lambang kemurnian para pelajar.
Menteri Pendidikan Nataphol Teepsuwan sebelumnya di tahun ini menyatakan akan menuruti permintaan para pelajar untuk melonggarkan aturan yang mewajibkan panjang rambut tertentu serta gaya penampilan bagi pelajar perempuan dan laki-laki. Namun, Nataphol menyebut bahwa diskusi lebih lanjut diperlukan untuk menghapuskan aturan seragam dan perubahan utama lainnya.
"Saya tidak merasa bahwa para pelajar ini adalah lawan saya. Saya merasa bahwa dengan mendengarkan mereka, saya memberikan sebuah kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan perhatian mereka dengan aman," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: