Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Akan Simpan Stok BBM Singapura di Indonesia

Pertamina Akan Simpan Stok BBM Singapura di Indonesia Pegawai melayani pengisian bahan bakar di salah satu SPBU Pertamina di Jakarta, Sabtu (19/9/2020). Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) per 12 September 2020, sebanyak 5.058 SPBU telah terpasang Automatic Tank Gauge (ATG) atau 91,7 persen dari target. Sedangkan yang sudah terpasang EDC LinkAja sebanyak 5.024 SPBU atau 91,05 persen, dan SPBU yang dapat mencatat nomor polisi melalui EDC sebanyak 3.183 SPBU atau 57,68 persen dari target. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina, Mulyono, menyampaikan bahwa Pertamina akan bekerja sama dengan Singapura agar dapat menyimpan stok bahan bakar minyak-nya (BBM) di kilang milik Indonesia.

“Kami akan beli BBM jangka panjang dengan Singapura, tapi kami minta stok BBM-nya disimpan di Indonesia,” ujar Mulyono, Sabtu, (26/9/2020).

Menurutnya, dengan disimpannya stok BBM Singapura di Indonesia maka secara hitungan itu akan masuk menjadi stok nasional, meskipun masih milik Singapura.

Baca Juga: Diakuisisi Pertamina, TPPI Langsung Tancap Gas Garap Proyek Rp2,7 Triliun

“Itu hanya disimpan di Indonesia tapi nanti cost-nya akan dibayar oleh suplier (Singapura),” kata Mulyono.

Ia menjelaskan lokasi penyimpanan direncakan nantinya di Tanjung Sekong. Meskipun itu hanya dititipkan, namun sudah termasuk dalam kontrak pembelian jangka panjang dengan Indonesia atau secara sistem disebut supplier held stock (SHS).

Baca Juga: Peneliti Jumpai Ladang Minyak Mulai Kering, Timor Leste Bakal Bangkrut

Mulyono menjelaskan, keuntungan dari SHS dapat meningkatkan ketahanan stok BBM nasional karena sudah berada di perairan Indonesia. Kedua, dapat menurunkan biaya distribusi dan stok.

Ketiga, tidak terdapat capex atau investasi modal di awal proyek. Selanjutnya, mengurangi lag time atau waktu tunggu selama pengadaan stok dan meningkatkan fleksibilitas penggunaan stok.

“Pada dasarnya selama ini impor BBM kita memang masih dari Singapura sehingga akan kami jalin kerja sama yang tentunya menguntungkan dari segi efisiensi distribusi,” kata Mulyono.

Namun, Mulyono belum menyebutkan secara terperinci jumlah kapasitas kontrak jangka panjang yang akan dibeli dari Singapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: