Akan tetapi, ternyata pihak PKI tidak menepati janji tersebut. Atas dasar itu, Panglima Divisi II meminta bantuan pasukan dari Komandan Resimen Cikampek untuk dikirim ke Cirebon. Dipimpin Mayor Banuhadi, sebanyak 600 prajurit Banteng Taruna dikirim ke Cirebon.
Pada 13 Februari 1946, pasukan gabungan dari TRI, Polisi Tentara dan pasukan lain melakukan penyerbuan pertama untuk merebut pos-pos pertahanan dan markas pemberontak dari PKI di Hotel Ribberink. Penyerbuan pertama ini berakhir dengan kegagalan karena kurangnya persenjataan pasukan. Sedangkan, PKI serta pasukan Laskar Merah memiliki persenjataan yang lengkap.
Lalu pada esok harinya, tepatnya pada 14 Februari 1946, penyerbuan kembali dilakukan. Penyerbuan ini dipimpin langsung oleh Komandan Resimen Cikampek Kolonel Moefreini Moekmin. Dalam penyerbuan tersebut, pasukan gabungan berhasil melumpuhkan pemberontak.
Akhirnya, pasukan PKI menyerah. Pimpinan mereka yakni Mohamad Joesoep dan Mr Suprapto berhasil ditangkap dan diajukan ke pangadilan tentara.
PKI Pernah Jadi Partai Berpengaruh di Cirebon
Pemerhati sejarah sekaligus Ketua Dewan Kesenian Cirebon Kota (Dekaciko), Akbarudin Sucipto menjelaskan, sebelum meletusnya peristiwa G30S/PKI pada 1965, PKI pernah menjadi partai yang berpengaruh di Cirebon. Bahkan, anggota mereka masuk dalam struktur pemerintahan di Cirebon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: