Kecuk menyebutkan, persentase masyarakat yang mengenakan masker pada September ini meningkat sekitar 8 persen dibanding April lalu saat dilakukan survei serupa. Tapi catatan merahnya, persantase masyarakat yang mencuci tangan dan menjaga jarak justru mengalami penurunan, dari April ke September. Secara umum, penggunaan masker masih cukup dipatuhi kendati mencuci tangan dan jaga jarak justru semakin 'sulit' dijalankan.
"Jadi ke depan nampaknya kita perlu melakukan sosialiasi yang lebih supaya masyarakat betul-betul menerapkan 3M ini secara paralel. Karena menggunakan masker tanpa jaga jarak tentu tidak akan ada gunanya," kata Kecuk.
Bila dikaitkan dengan jenis kelamin, BPS menemukan fakta bahwa perempuan jauh lebih patuh dalam menjalankan protokol kesehatan, ketimbang laki-laki. Dalam penggunaan masker misalnya, sebanyak 94,8 persen perempuan taat mengenakan masker sementara yang laki-laki 'hanya' 88,5 persen. Tingkat kepatuhan yang cukup timpang terlihat pada poin kepatuhan dalam mencuci tangan, dengan skor 80,1 persen untuk perempuan dan 69,5 persen untuk laki-laki.
"Kemudian ketika digandengkan dengan pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan, kepatuhannya semakin meningkat," kata Kecuk.
Sedangkan apabila disandingkan dengan rentang usia, maka kelompok masyarakat yang sudah berumur cenderung lebih patuh menjalankan protokol kesehatan. Kecuk juga melihat ada kecenderungan yang muda kurang patuh terhadap protokol kesehatan. Kondisi ini menjadi catatan bagi pemerintah agar bisa menyosialisasikan protokol kesehatan dengan pendekatan yang lebih segar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: