Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh rumah sakit yang ada di wilayahnya untuk menyesuaikan harga tes swab, sesuai arahan Pemerintah Pusat, yakni maksimal Rp900 ribu. Para pengusaha dinilai tidak terpuji apabila mengambil keuntungan dari tes swab.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini terus berupaya agar harga pemeriksaan tes swab terus menurun. Dia mengimbau para pengusaha, khususnya di dunia medis untuk tidak mengambil keuntungan di masa pandemi ini.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Estimasi Tarif Swab Test, Maksimal Rp797 Ribu
"Saya kira itu tidak terpuji. Dalam kondisi seperti ini kalau ada kelompok atau pengusaha yang mengambil keuntungan saya rasa tidak baik," kata Ariza kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).
Ariza menjelaskan, banyak RS di Jakarta yang pada awalnya mematok harga tinggi tes swab. Namun, harus dipahami, meskipun diperbolehkan mencari keuntungan, tugas dunia usaha adalah membantu masyarakat melawan Covid-19.
Riza mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta terus memastikan bahwa jumlah dokter dan tenaga medis bisa dipenuhi, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
"APD, masker, obat-obatan, suplemen kita siap, termasuk tenaga dokter dan medis kita terus penuhi. Jadi para pengusaha harus membantu, bukan malah mencari kesempatan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat