Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk: Ada Lebih dari 90% Kemungkinan SpaceX dan Tesla Takkan Bernilai

Elon Musk: Ada Lebih dari 90% Kemungkinan SpaceX dan Tesla Takkan Bernilai Kredit Foto: Reuters/Joe Skipper
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Elon Musk baru-baru ini mengeluarkan pendapat yang mencengangkan. Melalui akun Twitter pribadinya, Musk menyebut bahwa lebih dari 90% kemungkinan SpaceX dan Tesla takkan bernilai sepeser dolar pun.

"Pada hari-hari awal, saya pikir ada lebih dari 90% kemungkinan bahwa SpaceX & Tesla akan bernilai US$ 0," cuitnya di Twitter dikutip dari CNBC International di Jakarta, Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Sindir-sindiran Terus! Ini Bukti Nyata Elon Musk dan Bill Gates Tak Akur

Meski kemungkinan gagal tersebut besar, Musk tak gentar dan terus optimis. Ia pun berani berinvestasi untuk SpaceX dan Tesla yang jumlahnya mencapai jutaan dolar.

"Saya pikir peluang sukses kami sangat rendah sehingga saya tidak ingin mengambil risiko dana siapa pun pada awalnya kecuali dana saya sendiri," kata Musk tentang Tesla dalam 'Master Plan, Part Deux' yang diposting di blog Tesla pada 2016.

"Sedangkan untuk SpaceX, semua orang mengatakan saya akan kehilangan semua uang dari PayPal, saya seperti 'ya, Anda mungkin benar. Tapi itu tetap patut dicoba," tambah Musk lagi.

Musk mengakui bahwa SpaceX dan Tesla sempat menghadapi kendala. Kedua perusahaan yang kini sangat menjanjikan itu sempat hampir bangkrut pada tahun 2008 lalu. SpaceX mengalami serangkaian kegagalan yakni tiga peluncuran pertama Falcon 1, roket pertama yang dapat digunakan kembali. Roket tersebut gagal mencapai orbit.

"Kegagalan keempat akan benar-benar permainan berakhir. Untungnya, peluncuran keempat yang merupakan uang terakhir yang kami miliki untuk Falcon 1 berhasil," tuturnya.

Setelah itu, SpaceX memperoleh kontrak pemerintah dari NASA sebesar USD1,6 miliar atau Rp23,68 triliun. Tahun 2000 awal, Musk juga berinvestasi secara pribadi dengan Tesla Motors. Saat itu, Tesla adalah perusahaan yang tidak diunggulkan dalam industri otomotif. Musk menghadapi banyak penentang karena tidak ada yang membuat mobil listrik.

Saat itu, hanya kendaraan listrik hibrida dengan gas dan motor listrik, yang memasuki pasar Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2008, Tesla hampir bangkrut karena kehabisan dana usai menghadapi masalah pada rilis pertamanya, Tesla Roadster.

Namun, beruntungnya Tesla menerima investasi yang membantu tetap bertahan. Hingga pada tahun 2010, perusahaan mobil listrik itu go public.

Saat ini, SpaceX dan Tesla merupakan perusahaan yang paling menjanjikan. Bahkan berkat kedua perusahaan itu, Musk telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Valuasi SpaceX mencapai USD46 miliar (Rp680 triliun), sementara Tesla bervaluasi USD379 miliar (Rp5.622 triliun). Angka yang sangat fantastis, bukan?

Tahun ini, Tesla juga menjadi pembuat mobil paling berharga di dunia setelah kapitalisasi pasarnya melampaui Toyota pada 1 Juli. Musk pun mengakui butuh kerja keras untuk memindahkan probabilitas kesuksesan SpaceX dan Tesla hingga hari ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: