Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakai Bahasa Asing, Anies Jawab Tegas Perintah Luhut: We Will Follow Order

Pakai Bahasa Asing, Anies Jawab Tegas Perintah Luhut: We Will Follow Order Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan dirinya siap mematuhi arahan pemerintah pusat dalam penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan di wilayah-wilayah yang menjadi klaster Covid-19.

Hal ini disampaikan Anies dalam rapat koordinasi terintegrasi perubahan perilaku untuk penanganan Covid-19 antara Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan perwakilan dari pemerintah daerah, TNI, dan Polri, yang digelar pada Selasa (6/10/2020).

"We will follow order (kami akan ikuti perintah)," kata Anies.

Baca Juga: Anisa Bahar ke Anies Baswedan: Cabut PSBB Ketat!

Dalam rakor tersebut Luhut menginstruksikan pemanfaatan aplikasi guna mencegah penularan Covid-19.

"Saya rekomendasikan agar Satgas bersama TNI, Polri, Satpol PP sampai ke Babinsa dan Babinkamtibmas untuk memanfaatkan aplikasi dalam memantau pelaksanaan protokol kesehatan,” kata Menko Luhut.

Luhut menjelaskan para personel TNI/Polri dan Satpol PP yang bertugas di lapangan dapat memberikan laporan dengan menggunakan sistem dan aplikasi secara terpadu serta memadukan dengan lapisan klaster Covid-19 yang ada. Sistem ini, lanjutnya, juga terhubung dengan CCTV yang penerapannya dimulai dari DKI Jakarta.

"Jadi, nanti Jakarta akan jadi model pertama penerapan sistem ini," katanya.

Baca Juga: Sering Caci Maki Anies, Orang Ini Duga Ferdinand Lagi Minta Kerjaan ke..

Karena itu, ia meminta masing-masing gubernur (untuk Satpol PP), Pangdam, dan Kapolda di delapan provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi , Bali) ditambah Provinsi Aceh dan Riau segera mengimplementasikan sistem monitoring perubahan perilaku tersebut.

"Selain itu, saya minta operasi yustisi dan simpatik yang dilakukan harus lebih masif dan terarah, terutama menyasar tempat-tempat kerumunan dan wilayah kluster COVID-19," tambahnya.

Dalam waktu dua minggu, Luhut Panjaitan menargetkan tim ahli Kemenko Maritim dan Investasi bersama dengan Satgas Covid-19 akan selesai membangun sistem aplikasi monitoring dan pelaporan Covid-19 berbasis teknologi digital tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: