Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seberapa Untung AS dari Perang 19 Tahun di Afghanistan? Ini Perhitungannya

Seberapa Untung AS dari Perang 19 Tahun di Afghanistan? Ini Perhitungannya Kredit Foto: US Army

"Pemahaman seperti yang dianjurkan Imarah Islam sejak awal, dan jika usulan damai Imarah Islam diterima secara positif, maka kita tidak akan mengalami perang yang panjang, kebrutalan dan penganiayaan, pembunuhan, luka-luka dan pemindahan orang-orang kami yang tidak bersalah, dan perampasan yang merajalela, penjarahan, penyuapan, pengkhianatan, kecabulan, pengkhianatan, produksi narkoba endemik dan ratusan kejahatan lainnya," kata pernyataan Taliban yang dikeluarkan juru bicara kelompok itu Zabiullah Mujahid.

Beberapa hari setelah serangan 9/11 di AS, Bush menyatakan dalam pidatonya di televisi bahwa dia memberi para pemimpin Taliban serangkaian tuntutan yang jelas dan spesifik, yakni tutup kamp pelatihan teroris.

Serahkan para pemimpin jaringan Alqaeda dan kembalikan semua warga negara asing, termasuk warga negara Amerika, yang ditahan secara tidak adil, yang tidak ditemui.

"Dan sekarang, Taliban akan membayar harganya," katanya.

Dulu ada lebih dari 100 ribu tentara Amerika Serikat di Afghanistan. Namun saat ini kurang dari 10 ribu tentara asing menjadi bagian dari misi pelatihan Dukungan Tegas yang dipimpin NATO.

Taliban masih belum mengakui pemerintah Kabul sebagai perwakilan sah rakyat Afghanistan. Presiden Afghanistan Ghani percaya agar perdamaian menang, Taliban harus menyadari dan mengakui realitas Afghanistan modern. 

"Mengapa mereka begitu takut mengumumkan gencatan senjata?" ujar Ghani dalam sebuah konferensi di forum Doha pada malam peringatan 19 tahun invasi Amerika Serikat ke Afghanistan. Ghani meyakinkan Taliban bahwa mereka dipandang sebagai realitas Afghanistan.

"Mereka harus memiliki keberanian bahwa rakyat Afghanistan akan memutuskan masa depan mereka. Perdamaian membutuhkan rasa pengampunan," kata Ghani.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: