Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habis Didatangi Luhut, China Mau Sokong Indonesia Jadi Inti Penciptaan Vaksin

Habis Didatangi Luhut, China Mau Sokong Indonesia Jadi Inti Penciptaan Vaksin Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini Indonesia dan China sepakat untuk bekerja sama memerangi pandemi virus corona baru (Covid-19). Hal itu dilakukan Beijing untuk meningkatkan hubungan dengan para tetangga regional, melalui program diplomasi vaksin mereka.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest), Luhut Binsar Panjaitan berkunjung ke Kunming, China untuk bertemu Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi.

Baca Juga: China Ngeluh saat US Navy Terobos Wilayah LCS Tempat Kebanggaan Mereka

Dikutip dari laman South China Morning Post, kerja sama vaksin tersebut dianggap dapat memberikan fokus baru dalam hubungan antara Beijing dan Jakarta.

Wang Yi mengatakan, China akan membantu Indonesia terkait penelitian, produksi hingga distribusi vaksin ke negara tetangga ataupun seluruh dunia.

"CHina bersedia bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian, produksi dan distribusi vaksin, dan mendukung pertukaran departemen dan lembaga medis terkait untuk membantu memastikan akses ke vaksin yang terjangkau di seluruh kawasan dan di seluruh dunia," ujar Wang Yi.

Tak hanya itu, Wang Yi juga menjelaskan bahwa negaranya sudah memutuskan untuk mendukung Indonesia menjadi pusat produksi vaksin di Asia Tenggara.

"Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," ujar Wang Yi.

China disebut telah melibatkan negara-negara tetangganya, termasuk 10 negara di Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam program diplomasi vaksin mereka.

Negara-negara yang terlibat kemudian akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 China bilamana sudah tersedia.

Sebelumnya Presiden China, Xi Jinping menuturkan bahwa setiap vaksin yang dikembangkan di negaranya akan menjadi 'barang publik global'.

Pada Jumat (9/10/2020) lalu China pun mengumumkan telah menandatangani skema distribusi vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan COVAX.

Skema tersebut bertujuan untuk memberikan akses gratis vaksin untuk negara-negara yang memiliki tingkat perekonomian rendah dan menengah.

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara berencana untuk mengembangkan Pusat Konservasi, Penelitian dan Inovasi Tanaman Obat China-Indonesia di Humbang Hasudutan, Sumatera Utara.

Selain itu, program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Iptek juga akan menjadi salah satu kerja sama strategis jangka panjang kedua negara.

"Di era pandemi ini, kami masih bisa membebaskan semua kemiskinan sesuai target kami, dan ini merupakan pertama kalinya sudah menghapuskan kemiskinan murni dalam sejarah 5.000 tahun," tutur Wang Yi.

Wang Yi menyebut akan menindaklanjuti permintaan Luhut agar China dapat berbagi pengalaman melalui program ini.

"Kami bersedia berbagi pengalaman dengan Indonesia, dan akan menghubungkan dengan kantor yang terkait," lanjutnya.

Pertemuan dengan Luhut dilakukan menjelang tur Asia Tenggara Wang Yi yang dimulai pada hari Senin (12/10/2020) ini.

Selama turnya, Wang Yi akan melakukan kunjungan ke Kamboja, Malaysia, Laos, Thailand, hingga Singapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: