Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merespons polemik Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang masif ditolak. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku paham para buruh banyak menyuarakan penolakan.
Prabowo mengatakan di tengah pandemi Covid-19, buruh yang paling terkena dampaknya. Salah satunya ada kebijakan perusahaan dalam pemutusan hubungan kerja atau PHK. Tak hanya di Indonesia, PHK juga terjadi di berbagai belahan dunia.
"Dan kita sadar sekarang bahwa negara dalam keadaan susah, sekarang ini pandemi Covid-19 sangat berbahaya, wabah ini mengguncang ekonomi dunia. PHK itu di mana-mana di seluruh dunia, jadi saya paham bahwa buruh merasa paling terkena, dan mereka korban dari ini semua," kata Prabowo dalam video di YouTube yang dikutip Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Prabowo Teriak Asing, Arief Poyuono Nyamber: Keyakinan Anda Salah Besar!
Prabowo menambahkan Omnibus Law Cipta Kerja sebagai niat pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Menurutnya, UU Cipta kerja sudah memfasilitasi dengan berbagai sektor perekonomian dengan berbagai stimulus, untuk membangkitkan ekonomi dan membantu para buruh.
Namun, memang hal tersebut tak tersampaikan dengan baik. Hal ini yang membuat buruh melakukan demonstrasi karena belum membaca sepenuhnya UU tersebut. Diduga para buruh akhirnya termakan informasi tak benar alias hoaks.
"Banyak sekarang ini yang kemarin demo itu belum baca hasil Omnibus Law itu. Dan banyak hoaks. Banyak hoaks di mana-mana. Seolah ini enggak ada, itu enggak ada, itu dikurangi. Saya ingin beri peringatan hoaks ini berarti ada yang ingin ciptakan kekacauan," ujar eks Komandan Jenderal Kopassus itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: