Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Diapresiasi Organisasi Buruh Internasional, Videonya Viral!

SBY Diapresiasi Organisasi Buruh Internasional, Videonya Viral! Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melambaikan tangan seusai menyampaikan pidato pada Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Dalam pidatonya SBY menegaskan komitmen untuk mendukung pemerintah agar sukses dalam menjalankan tugasnya meskipun Partai Demokrat berada di luar pemerintahan. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah hiruk pikuk penolakan terhadap disahkannya Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law oleh berbagai elemen masyarakat, baik mahasiswa, buruh, kini beredar kembali video Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Video itu saat SBY dianggap mendapat apresiasi dari organisasi buruh dunia (ILO) tahun 2011 di media sosial.

"Saudara-saudara yang di Papua, tolong jangan dibeda-beadakan seperti itu ya. Please...! Apresiasi ILO kepada Presiden SBY pada tahun 2011 di Jenewa, Swiss," tulis akun Twitter @Ekogilidesign yang dikutip pada Jumat (15/10/2020).

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, 2024 Demokrat Dikerubungi Milenial

Dalam video yang diunggah ulang itu, SBY idenya diapresiasi oleh Organisasi Buruh Internasional terkait slogan berpikir lokal, berpikir global, berpikir positif, berpikir besar. Ini adalah pesan besar untuk seluruh pemimpin dunia dan seluruh lembaga internasional termasuk ILO serta diikuti harus nasehatnya.

Selanjutnya SBY mengatakan Indonesia adalah negara Asia pertama yang meratifikasi seluruh delapan konvensi ILO yang fundamental. Ia percaya ratifikasi tersebut akan mempercepat intensifikasi perlindungan terhadap hak tenaga kerja Indonesia.

Bagi negara, kata SBY, pekerjaan adalah mesin perkembangan dan progres. Bagi individu, pekerjaan bernilai lebih dari sekadar gaji. Ini berarti kehormatan dan pencapaian diri serta harapan untuk masa depan yang lebih baik untuk keluarganya, membuatnya sebagai bagian dari society.

"Kita harus mempromosikan kebijakan pro pertumbuhan, pro pekerjaan dan pro kemiskinan. Di Indonesia, kami menyebutnya sebagai strategi pertumbuhan dengan keadilan," cuitan SBY dikutip dari Twitter.

Diketahui, aksi penolakan disahkannya Omnibus Law di sejumlah daerah berakhir ricuh pada Kamis (8/10/2020). Akibatnya, banyak juga yang diamankan dalam aksi unjuk rasa oleh aparat kepolisian termasuk sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indoenesia (KAMI).

Adapun orang yang diamankan di antaranya Khairi Amri, Syahganda Nainggolan selaku Sekretaris Komite Eksekutif KAMI, Jumhur Hidayat (JH) sebagai Deklarator KAMI, Anton Permana (AP), Juliana (JG), Novita Zahara (NZ), Wahyu Rasasi Putri (WRP), Kingkin Anida (KA), dan Deddy Wahyudi.

Baca Juga: Gatot Unggah Cerita soal Keadilan, Netizen Balas: Never Give Up Om!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: