Sikap Partai Demokrat menolak Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) dinilai bisa menarik simpati masyarakat khususnya milenial untuk Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, banyak kalangan milenial yang ikut demonstrasi penolakan UU Ciptaker di berbagai daerah belakangan ini.
"Penolakan Omnibus Law adalah momentum terbaik bagi Demokrat pasca-Pemilu 2019 yang lalu. Melawan arus adalah pilihan," ujar Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: Terbongkar Penyebab Ferdinand Hengkang dari Demokrat, Ternyata karena AHY
Baca Juga: Elite KAMI Disikat Polisi, Gatot Tegas: Mereka Bukan Karbitan!
Dia mengatakan, jika Partai Demokrat hanyut dalam arus alias ikut menyetujui UU Ciptaker itu, maka partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu bisa semakin repot untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti. Sehingga, lanjut dia, pilihan melawan arus dan menolak UU Ciptaker adalah pilihan terbaik bagi Demokrat.
"Agar Demokrat mendapat simpati rakyat karena telah memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat. Dan simpati itu bisa datang dari kaum milenial," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Karena, dia menambahkan selain kaum buruh yang melakukan demonstrasi penolakan UU Ciptaker belakangan ini adalah mahasiswa dan pelajar. "Yang mana mereka merupakan kaum milenial yang punya hak suara di Pemilu 2024 nanti," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti