Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analisis Pengamat: Isu Kepulangan Habib Rizieq Cuma Propraganda Politik FPI

Analisis Pengamat: Isu Kepulangan Habib Rizieq Cuma Propraganda Politik FPI Habib Rizieq Sihab, Aksi Bela Islam di depan Balai Kota DKI (14/10) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menduga isu kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sekadar mainan kelompok atau pendukungnya untuk membentuk opini. Terlebih, informasi kepulangan Rizieq juga dibumbui isu akan memimpin langsung revolusi di Tanah Air.

"Isu yang dibangun untuk membesarkan nama HRS untuk melegitimasi status imam besar yang selama ini dilekatkan pada HRS," jelas Karyono saat dihubungi, Jumat (16/10/2020)

Menurut Karyono, jika dicermati, isu kepulangan Rizieq sudah berkali-kali digaungkan para pendukungnya, toh faktanya Rizieq tidak juga pulang. Tapi, paralel dengan itu, muncul opini pemerintah menghalang-halangi kepulangan Rizieq.

Baca Juga: Habib Rizieq Rindu Tanah Air, Sindir Pengamat Menohok: Kalau Ngacauin, Gak Usah Pulang

Baca Juga: FPI Nyuruh Tobat ke Allah, Jawaban Dubes Agus Jleb Bener

Hal ini mengafirmasi bahwa wacana kepulangan Rizieq sengaja diembuskan menjadi propaganda politik, semata-mata untuk memengaruhi opini publik. "Tujuannya untuk membangun sentimen negatif terhadap pemerintah dan di saat yang sama terbangun sentimen positif HRS," ujarnya.

Pemerintah berkali-kali menegaskan tidak ada masalah jika Rizieq pulang ke Indonesia. Tetapi, lanjut Karyono, propaganda yang menyudutkan pemerintah soal kepulangannya belum surut.

"Dengan propaganda seperti itu maka akan terbentuk persepsi negatif terhadap pemerintah. Di sisi lain, dibangun opini bahwa pemerintah melakukan kriminalisasi ulama," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: