Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham BRIS, Si Kecil-kecil Cabe Rawit: Baru 2 Tahun Melantai, Sudah Naik Daun

Saham BRIS, Si Kecil-kecil Cabe Rawit: Baru 2 Tahun Melantai, Sudah Naik Daun Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) sedang naik daun. Sentimen pendorongnya adalah aksi korporasi merger dengan saudara sesama bank syariah pelat merah, yakni PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri. Meski baru dua tahun melantai, namun saham ini membuat geleng-geleng kepala lantaran memberikan keuntungan.

Ketiga bank BUMN syariah itu telah menandatangi Conditional Merger Agreement (CMA) pada Senin (12/10/2020) malam, terkait dengan rencana penggabungan atau merger.

Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, penandatanganan CMA adalah bagian awal dari proses merger tersebut. Artinya, meski penandatanganan CMA sudah dilakukan ketiga Bank Syariah BUMN itu, namun proses penggabungan belum dilakukan.

Baca Juga: BRI Syariah Cs Merger, Ganti Nama Jadi Bank Amanah?

Hery Gunardi menjelaskan, hasil penggabungan tiga bank syariah BUMN ini akan membuka potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global.

Merger ini adalah gebrakkan baru dalam sejarah perbankan syariah di Indonesia. Tentunya, merger ini akan memberikan angin segar bagi semua pihak.

Bagi pemain saham, momen ini adalah kesempatan untuk mengoleksi harga saham BRIS selaku survival. Sebab dalam jangka panjang, saham ini memiliki prospek yang cerah.

Kondisi ini pun terlihat jelas dari pergerakan saham BRIS pada Selasa (13/10/2020). Saham BRIS melonjak Rp165 atau 18,3% ke Rp1.065 per lembar saham. Frekuensi perdagangan saham BRIS mencapai 19.373 kali. Sebanyak 268,5 juta lembar saham diperdagangkan pada pembukaan perdagangan dengan nilai Rp283,4 miliar.

Lalu, seperti apakah awal perjalanan BRIS di lantai bursa? Berikut ini seperti dirangkum, Senin (19/10/2020).

PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) resmi tercatat di pasar modal Rabu (9/5/2018). Perseroan adalah emiten ke-11 yang mencatatkan saham perdana pada 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 2,62 saham baru atau sebesar 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya.

Adapun harga penawaran perdana ditetapkan sebesar Rp510 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan dapat meraih dana segar sebesar Rp1,33 triliun. Dengan harga tersebut, BRIsyariah mencatatkan oversubscribe sebanyak dua kali.

Baca Juga: Kinerja BRI Syariah Juara, Apa Kabar Emiten Bank Syariah Lainnya?

Pada pencatatan perdana, saham BRIS naik 19,61% atau 100 poin ke level ke Rp610. Saham BRIS ditransaksikan sebanyak 55 kali dengan volume sebanyak 31.986 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp1,86 miliar.

Kala itu, Direktur Utama BRIsyariah yang dijabat oleh Moch Hadi Santoso mengatakan, IPO ini sebelumnya telah didahului oleh pencatatan sukuk mudarobah pada November 2016.

"Selanjutnya, kekuatan modal kami yang akan didukung dana hasiI IPO serta Iaba perusahaan pada tahun 2018 dapat menempatkan BRIsyariah dalam bank kategori BUKU III," kata dia, kala itu.

Adapun sekitar 80% dana yang diraih dari hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan syariah. Lalu, 12,5% untuk pengembangan sistem teknologi informasi, dan sisanya 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang di daerah.

Dalam pelaksanaan IPO, BRI Syariah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi, yakni Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: